Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mencatat terjadi 11 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari 2019 yang tersebar di sejumlah wilayah.
"Dari tanggal 1 Januari sampai hari ini sudah ada 11 kasus DBD terjadi, terakhir laporan ada kasus warga positif DBD di Kelurahan Cilendek, Bogor Barat," kata Denny Prasetyo, Penanggung Jawab Program DBD Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular dan Survelens (P3MS) Dinas Kesehatan Kota Bogor, kepada Antara saat ditemui Senin.
Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, tahun 2018 jumlah kasus DBD sepanjang bulan Januari sebanyak 41 kasus, dan tahun 2017 sebanyak 127 kasus.
Meski belum satu bulan, Dinas Kesehatan Kota Bogor berupaya untuk menekan angka kasus DBD dengan melakukan edukasi kepada masyarakat guna mengefektifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus, dan mengaktifkan tim pemantau jentik di setiap rumah.
Denny mengatakan, hampir semua kelurahan di Kota Bogor tergolong daerah endemis DBD status merah, hanya dua kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan yang masih berstatus kuning atau potensial.
Ia menyebutkan, dari 11 kasus tersebut sudah mendapatkan penanganan medis, beberapa sudah ada yang boleh dipulangkan dan sebagian lainnya masih menjalani perawatan.
"Laporan yang kami terima kondisi makin membaik, belum ada laporan meninggal dunia karena DBD," katanya.
Agar kasus DBD tidak semakin meluas, Dinas Kesehatan melakukan upaya-upaya pencegahan dengan mengaktifkan Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) di tiap-tiap wilayah.
Upaya fogging atau pengasapan juga dilakukan khususnya di daerah yang ditemukan ada suspect DBD seperti di Kelurahan Cilendek.
"Fogging adalah upaya terakhir untuk mencegah DBD khususnya di wilayah yang sudah ada suspect, untuk melakukan fogging tidak serta merta ada kasus, tetapi perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE)," kata Denny.
Denny menambahkan, fogging dilakukan atas permintaan wilayah apabila hasil PE menunjukkan perlu dilakukan pengasapan.
"Ada juga wilayah yang terdapat suspect, tapi tidak memenuhi kriteria untuk fogging, kita sarankan untuk aktifkan PSN," kata Denny.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Dari tanggal 1 Januari sampai hari ini sudah ada 11 kasus DBD terjadi, terakhir laporan ada kasus warga positif DBD di Kelurahan Cilendek, Bogor Barat," kata Denny Prasetyo, Penanggung Jawab Program DBD Seksi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Menular dan Survelens (P3MS) Dinas Kesehatan Kota Bogor, kepada Antara saat ditemui Senin.
Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, tahun 2018 jumlah kasus DBD sepanjang bulan Januari sebanyak 41 kasus, dan tahun 2017 sebanyak 127 kasus.
Meski belum satu bulan, Dinas Kesehatan Kota Bogor berupaya untuk menekan angka kasus DBD dengan melakukan edukasi kepada masyarakat guna mengefektifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus, dan mengaktifkan tim pemantau jentik di setiap rumah.
Denny mengatakan, hampir semua kelurahan di Kota Bogor tergolong daerah endemis DBD status merah, hanya dua kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan yang masih berstatus kuning atau potensial.
Ia menyebutkan, dari 11 kasus tersebut sudah mendapatkan penanganan medis, beberapa sudah ada yang boleh dipulangkan dan sebagian lainnya masih menjalani perawatan.
"Laporan yang kami terima kondisi makin membaik, belum ada laporan meninggal dunia karena DBD," katanya.
Agar kasus DBD tidak semakin meluas, Dinas Kesehatan melakukan upaya-upaya pencegahan dengan mengaktifkan Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) di tiap-tiap wilayah.
Upaya fogging atau pengasapan juga dilakukan khususnya di daerah yang ditemukan ada suspect DBD seperti di Kelurahan Cilendek.
"Fogging adalah upaya terakhir untuk mencegah DBD khususnya di wilayah yang sudah ada suspect, untuk melakukan fogging tidak serta merta ada kasus, tetapi perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE)," kata Denny.
Denny menambahkan, fogging dilakukan atas permintaan wilayah apabila hasil PE menunjukkan perlu dilakukan pengasapan.
"Ada juga wilayah yang terdapat suspect, tapi tidak memenuhi kriteria untuk fogging, kita sarankan untuk aktifkan PSN," kata Denny.***3***
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019