Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat menggandeng Pusat Studi Bencana (PSB) IPB dalam rangka mitigasi bencana, meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

"Pemkot dalam hal ini BPBD Kota Bogor tidak bisa sendirian mengantisipasi bencana melainkan perlu sinergitas dengan pihak lain, salah satunya dengan PSB IPB," kata Kepala BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan di Bogor Sabtu.

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil kajian dan tipologi Kota Bogor sedikitnya ada delapan jenis bencana yang mengancam seperti, longsor, banjir bandang, banjir lintasan, kebakaran pemukiman, gempa bumi dan cuaca ekstrem yang meliputi hujan disertai petir dan angin kencang (puting beliung).

Menurut Ganjar, PSB IPB memiliki saran dan konsep strategis mengenai tanggap bencana.

"Dengan kerja sama ini Kota Bogor berupaya untuk semakin meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana," ujarnya.

Ia mengatakan, kerja sama dalam mitigasi bencana ini kedepannya akan semakin lebar, karena Pemkot Bogor akan membentuk forum pengurangan resiko bencana.

Selain kerja sama dengan PSB IPB, lanjutnya di 2018 Pemkot Bogor juga telah membuat Perda terkait resiko bencana yang didalamnya ada rumusan kebijakan yang tepat dalam penanggulangan bencana.

Rumusan tersebut seperti, setiap pembangunan yang ada harus memiliki analisis resiko bencana, mengantisipasi pohon-pohon di pinggir jalan agar jangan sampai menjadi "senjata mematikan" ketika terjadi bencana.

"Jadi ada dua garis besar yang menjadi konsen kami (BPBD) dalam penanggulangan bencana yakni tata ruang kotanya dan edukasi ke masyarakat. Kami ingin lakukan yang terbaik," tambahnya.

Rencana kerja sama tersebut telah dibahas dalam pertemuan PSB IPB dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Jumat (11/1) di Balai Kota.

Kepala PSB IPB Dr Yonvitner mengatakan, IPB dan BPBD mendukung Bogor menjadi kota tanggap bencana melalui beberapa program yang akan dibangun.

Program tersebut yakni mengedukasi masyarakat, menguatkan sistem daya tahan bencana, membuat `master area` dan adanya ruang terbuka yang memang sudah dipersiapkan untuk antisipasi bencana.

Menurutnya, persoalan sadar bencana sebenarnya lebih kepada kebiasaan dan budaya yang perlu dibangun di masyarakat.

"Kami juga akan mengadaptasi cara penanggulangan bencana di Jepang untuk Kota Bogor salah satunya menjadikan area bermain di perumahan sebagai master area atau tempat evakuasi," jelasnya.

Dengan adanya kerja sama ini, lanjut Yon IPB akan mendukung percepatan dari program-program pemerintah untuk mitigasi bencana.

PSB IPB akan melatih masyarakat untuk sadar bencana dan roadshow edukasi tanggap bencana ke sekolah-sekolah.

"Harapan kami ini bisa diimplementasikan di Kota Bogor sehingga Kota Bogor bisa menjadi kota tanggap bencana," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019