Perusahaan biofarmasi AstraZeneca bekerja sama dengan Yayasan Plan International Indonesia dan Yayasan Lentera Anak berupaya mengajak generasi muda untuk berperan serta dalam mencegah penyakit tidak menular.

"Kami percaya upaya ini berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih sehat sekaligus mendukung terwujudnya visi Generasi Emas Indonesia 2045," kata Presiden Direktur AstraZeneca Esra Erkomay dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Esra mengatakan bahwa upaya ajakan itu dilaksanakan melalui program Young Health Programme (YHP) yang sudah berjalan selama lima tahun di Indonesia.

Program ini berfokus pada upaya pencegahan penyakit melalui edukasi dan pemberdayaan generasi muda usia 10–24 tahun agar mampu mengambil keputusan kesehatan yang lebih tepat dan terinformasi, sekaligus menjadi penggerak advokasi kesehatan.

Baca juga: Tes urine dan kesehatan sopir bus Tanjung Priok

Melalui program itu generasi muda diajak berperan aktif dalam pencegahan penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan, sekaligus meningkatkan kesadaran akan dampak kesehatan dari perubahan iklim.

Program ini membekali kaum muda dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola kesehatan secara proaktif serta menciptakan lingkungan yang lebih mendukung kesehatan bersama. 

Salah satu edukasi yang diberikan yakni penyakit tidak menular masih menjadi penyebab utama kematian secara global, dengan berbagai faktor risiko seperti merokok, kurang aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, dan paparan polusi udara yang mulai terbentuk sejak usia remaja.

Tantangan ini semakin kompleks dengan dampak krisis iklim yang turut memengaruhi kesehatan fisik dan kesejahteraan mental generasi muda, sehingga peningkatan literasi kesehatan sejak dini menjadi semakin krusial.

Baca juga: 10.000 bumil balita Mataram dapat program MBG

Dalam upaya memperluas kesetaraan akses, ia menyampaikan YHP mengembangkan edukasi kesehatan berbasis peer education yang relevan dengan kehidupan remaja.

Selain itu, YHP memperkuat layanan kesehatan yang lebih ramah remaja melalui kolaborasi dengan sekolah dan puskesmas di DKI Jakarta, serta mendorong dialog lintas sektor melalui seminar dan diskusi bersama berbagai pemangku kepentingan, termasuk melalui penyelenggaraan Young Health Summit sebagai wadah pertukaran gagasan antara generasi muda dan pembuat kebijakan.

Executive Director Plan Indonesia Dini Widiastuti menambahkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan, khususnya dalam isu kesehatan dan keberlanjutan.

Generasi muda diharapkan dapat memahami pentingnya pencegahan bagi kesehatan masyarakat, terutama di usia remaja, dengan membangun sistem dan lingkungan yang aman dan nyaman.

"Kita dapat memperkuat kapasitas mereka untuk mengambil peran aktif dalam menjaga kesehatan diri, lingkungan, dan masyarakat di masa depan," kata dia.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025