Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengintensifkan kegiatan pemangkasan pohon yang rawan tumbang di sejumlah titik keramaian selama musim hujan dan angin kencang guna mengantisipasi timbulnya korban.

"Situasi ini juga berlangsung di Jabodetabek. Kita harus wasdapa, khususnya pada peristiwa pohon tumbang atau tanah longsor di sekitar bantaran sungai," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono di Bekasi, Rabu.

Hal itu diungkapkan Tri saat meninjau peristiwa tanggul ambles di bantaran Kali Bekasi Jalan Expres Raya Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

Dikatakan di wilayahnya saat ini ada ribuan pohon yang rawan tumbang di sejumlah titik keramaian seperti jalan, pusat kota hutan kota dan lainnya.

Untuk itu pihaknya telah menginstruksikan instansi terkait dari Dinas Tata Kota untuk menaruh perhatian pada potensi pohon tumbang.

Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tata Kota (Distako) Kota Bekasi, Junaedi, mengatakan jumlah pohon yang perlu dipangkas saat ini berjumlah lebih dari 5.000 pohon.

"Rata-rata pohon yang rawan tumbang ini sudah berumur lebih dari 20 tahun," katanya.

Umur tersebut dikatahui berdasarkan kegiatan penanaman pohon serentak di Kota Bekasi yang berlangsung sejak 1996.

Junaedi mengaku telah mengerahkan 20 personel untuk memantau serta memangkas pohon yang rawan tumbang.

Untuk pohon yang berkategori sangat rawan tumbang, kata dia, akan dilakukan penebangan dan mengganti dengan bibit tanaman yang baru.

Kategori pohon yang rawan tumbang di antaranya posisinya yang sudah meiring, akar terangkat atau tumbuhannya telah mati.

"Kita utamakan penebangan pohon yang rawan tumbang dan akan mengganggu rambu lalu lintas di jalan-jalan protokol atau arteri," ujar Junaedi.

Editor berita: M. Yusuf

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019