Bekasi, 19/4 (Antara) - Komisi B DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, segera mengklarifikasi peristiwa jebolnya tanggul di Perumahan Nasio Indah dan Bumi Nusapala yang menyebabkan ratusan rumah warga terendam banjir, Kamis (18/4).
"Kami menyayangkan parahnya kualitas tanggul tersebut, karena hasil pekerjaannya seperti asal-asalan dan konstruksinya pun tidak kokoh," kata Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, peristiwa jebolnya tanggul di perumahan Bumi Nusapala dan Bumi Nasio Indah, Kecamatan Jatiasih tidk seharusnya terjadi mengingat tanggul tersebut baru saja diperbaiki menggunakan APBD 2012 sebesar Rp500 juta.
"Saya heran kenapa tanggul yang baru berusia kurang dari setahun ini sudah jebol lagi," katanya.
Untuk itu, kata dia, Komisi B akan memanggil Dinas Bina Marga dan Tata Air untuk mengevaluasi persoalan jebolnya tanggul itu.
"Bahkan kontraktornya pun harus dipanggil untuk bertanggung jawab karena tanggul itu dibiayai dari APBD Kota Bekasi dengan nominal yang tidak sedikit," kata politikus PKS itu.
Dikatakan Ariyanto, terdapat sejumlah spekulasi terkait jebolnya tanggul di dua perumahan yang berlokasi di Kecamatan Jatiasih itu.
"Namun yang paling mendekati adalah kemungkinan pondasi tanggul yang menyalahi aturan," katanya.
Sementara itu, peristiwa banjir di lokasi tersebut merendam sedikitnya 400 rumah warga dengan ketinggian 1,5 meter.
Andi Firdaus
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Kami menyayangkan parahnya kualitas tanggul tersebut, karena hasil pekerjaannya seperti asal-asalan dan konstruksinya pun tidak kokoh," kata Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, peristiwa jebolnya tanggul di perumahan Bumi Nusapala dan Bumi Nasio Indah, Kecamatan Jatiasih tidk seharusnya terjadi mengingat tanggul tersebut baru saja diperbaiki menggunakan APBD 2012 sebesar Rp500 juta.
"Saya heran kenapa tanggul yang baru berusia kurang dari setahun ini sudah jebol lagi," katanya.
Untuk itu, kata dia, Komisi B akan memanggil Dinas Bina Marga dan Tata Air untuk mengevaluasi persoalan jebolnya tanggul itu.
"Bahkan kontraktornya pun harus dipanggil untuk bertanggung jawab karena tanggul itu dibiayai dari APBD Kota Bekasi dengan nominal yang tidak sedikit," kata politikus PKS itu.
Dikatakan Ariyanto, terdapat sejumlah spekulasi terkait jebolnya tanggul di dua perumahan yang berlokasi di Kecamatan Jatiasih itu.
"Namun yang paling mendekati adalah kemungkinan pondasi tanggul yang menyalahi aturan," katanya.
Sementara itu, peristiwa banjir di lokasi tersebut merendam sedikitnya 400 rumah warga dengan ketinggian 1,5 meter.
Andi Firdaus
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013