Kementerian Kesehatan menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Bali untuk penelusuran kasus lebih lanjut di Rumania dan Indonesia, menyusul kabar tentang penemuan warga negara Indonesia (WNI) penderita kusta di Rumania.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa Kemenkes melalui International Health Regulation National Focal Point (IHR NFP) mendapat notifikasi kasus kusta dari IHR NFP Rumania, pada awal Desember 2025.
"Dari notifikasi tersebut, diketahui terdapat 2 orang WNI, yang bekerja di Rumania, dengan status suspek infeksi lepra/kusta. Kasus indeks (kasus awal positif) berasal dari ibu kedua WNI tersebut, yang berdomisili di Bali," kata Aji.
Dia mengonfirmasi bahwa saat ini sang ibu dalam perawatan dan dalam kondisi baik. Aji menambahkan, kedua WNI direncanakan segera kembali ke Indonesia untuk mendapatkan pengobatan di Indonesia.
"IHR NFP Indonesia dan Rumania terus melakukan koordinasi untuk penanganan kasus kusta tersebut," katanya.
Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan secara nasional, terdapat 10.450 kasus baru kusta (per 12 November 2025). Kasus terbanyak ditemukan di Jabar, Jatim, dan Jateng.
Dia pun mengingatkan masyarakat untuk mengenali gejala seperti bercak kulit yang mati rasa, tidak gatal, mengkilap/kering bersisik, lepuh atau luka tidak nyeri pada tangan atau kaki, kesemutan, dan nyeri pada anggota gerak.
Kementerian Kesehatan Rumania mengatakan bahwa kasus kusta terakhir yang terkonfirmasi di negara itu terdeteksi 44 tahun yang lalu.
Baca juga: Sulbar sosialisasi pemberian kemoprofilaksis kusta hingga pegununganBaca juga: Kemenkes: Stok obat kusta Papua Barat aman
Baca juga: Melalui CKG, Sulsel temukan "gunung es" penyakit yang terabaikan
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025