Bogor, Jawa Barat (ANTARA News Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor (IPB) menurunkan tim Pusat Studi Bencana ke Banten untuk mendata area pertanian yang terdampak tsunami Selat Sunda.
"Selain pertanian, pendataan yang dilakukan di antaranya, nelayan, dan lahan tambak yang terdampak, lokasi perkebunan, kawasan wisata serta lokasi usaha, ekonomi masyarakat sepanjang pesisir Selat Sunda," kata Kepala Pusat Studi Bencana IPB Dr Yonvitner kepada Antara di Bogor, Jumat.
Tim Pusat Studi Bencana IPB, yang menuju lokasi bencana sehari setelah tsunami, setelah membantu menyalurkan bantuan untuk korban bencana bergerak menuju Panimbangan dan Kecamatan Sumur.
"Kami melihat kondisi lapangan di Panimbangan dan Sumur," katanya.
Di lokasi bencana, Yon mengatakan, tim mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi lahan pertanian, tambak, dan perkebunan yang terdampak bencana.
"Karena biasanya pemulihan ekonomi rakyat seperti nelayan dan petani serta pembudidaya ikan sangat vital, termasuk wisata," katanya.
Tim juga mendata jumlah dan tingkat kerusakan perahu nelayan yang terdampak tsunami.
"Jika rusak berat biasanya direkomendasikan untuk direkonstruksi dan dikoordinasikan dengan KKP Provinsi Banten," kata Yon.
Editor berita: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Selain pertanian, pendataan yang dilakukan di antaranya, nelayan, dan lahan tambak yang terdampak, lokasi perkebunan, kawasan wisata serta lokasi usaha, ekonomi masyarakat sepanjang pesisir Selat Sunda," kata Kepala Pusat Studi Bencana IPB Dr Yonvitner kepada Antara di Bogor, Jumat.
Tim Pusat Studi Bencana IPB, yang menuju lokasi bencana sehari setelah tsunami, setelah membantu menyalurkan bantuan untuk korban bencana bergerak menuju Panimbangan dan Kecamatan Sumur.
"Kami melihat kondisi lapangan di Panimbangan dan Sumur," katanya.
Di lokasi bencana, Yon mengatakan, tim mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi lahan pertanian, tambak, dan perkebunan yang terdampak bencana.
"Karena biasanya pemulihan ekonomi rakyat seperti nelayan dan petani serta pembudidaya ikan sangat vital, termasuk wisata," katanya.
Tim juga mendata jumlah dan tingkat kerusakan perahu nelayan yang terdampak tsunami.
"Jika rusak berat biasanya direkomendasikan untuk direkonstruksi dan dikoordinasikan dengan KKP Provinsi Banten," kata Yon.
Editor berita: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018