Bogor, 15/4 (Antara) - Sebanyak lima orang siswa mengikuti ujian nasional di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Cibinong, Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

"Para siswa ini berasal dari tiga SMK berbeda, tiga siswa dari SMK Pancoran Mas Depok, SMK Madani Depok dan satu siswa dari SMK Al Asiyah Cibinong," kata Kasubsi Bimkemaswat, Lapas Kelas II Cibinong, Musbandini.

Dini mengatakan tahun ini jumlah siswa yang mengikuti UN di Lapas Kelas II Cibinong atau yang lebih dikenal dengan Lapas Pondok Rajeg ini terbilang banyak.

Tahun lalu hanya ada dua hingga tiga siswa saja. Tapi tahun ini untuk SLTA ada lima siswa dan satu siswa SMP.

Para siswa yang mengikuti UN ini terdiri dari empat orang warga binaan dan satu orang tahanan titipan.

Empat warga binaan ini adalah tiga orang siswa yakni LN (18), YK (18) dan MS (18), yang masing-masing divonis empat sampai enam tahun penjara karena tawuran, dan satu siswa FA (17) divonis 1,5 tahun penjara karena kecelakaan yang menyebabkan orang lain tewas.

Sedangkan satu siswa IS (17) tahanan kasus pencurian yang dititipkan di Lapas Pondok Rajeg.

Menurut Dini, mekanisme pelaksanaan UN di Lapas hampir sama dengan pelaksanaan di sekolah. Ada pengawas ruangan dan tim pengawas satuan sekolah atau pengawas indepen.

Jadwal pelaksanaan UN juga serentak dilakukan sama dengan sekolah reguler mulai jam 08.00 WIB.

Siswa diberi waktu 120 menit untuk menjawab soal ujian sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan.

"Bedanya hanya saja pelaksanaannya di dalam Lapas," kata Dini.

Dini menyebutkan, sebelum pelaksanaan UN para siswa yang diberikan bekal dan modul-modul latihan dari sekolah dan juga orang tua.

Untuk mengakomodir para warga binaan untuk mengikuti UN, para siswa ini ditempatkan dalam satu sel agar bisa saling belajar.

"Kami tempatkan mereka di satu ruangan sel khusus selama mereka mengikuti UN, agar mereka bisa belajar dan bersiap diri," kata Dini.

Suasana pelaksanaan UN di Lapas Pondok Rajeg berlangsung ketat, dua pengawas ruangan dan satu pengawas independen mengawasi jalannya ujian.

Ujian digelar di ruangan pembinaan anak didik Lapas Pondok Rajeg.

Menurut FA (17) ada 40 soal yang diujiankan pada UN hari pertama ini dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

FA mengaku bisa menjawab soal, meski ada yang sulit namun, tetap bisa menjawab.

"Soalnya ada 40 tahun, ada beberapa yang bisa dijawab, ada juga yang sulit tapi dibisa-bisakan," katanya.

FA mengaku sudah mempersiapkan diri sebelum melaksanakan UN, meski tidak bisa belajar maksimal, ia sudah dekali buku pelajaran kiriman orang taunya.

FA optimis bisa lulus UN dan setelah bebas nanti akan mencari kerja demi orang tuanya.



Laily R

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013