Kupang (Antaranews Megapolitan) - Pengamat ekonomi Dr James Adam mengusulkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat kartu tahunan (Annual Pass) bagi pengunjung Taman Nasional Komodo di ujung barat Pulau Flores dengan perhitungan yang rasional.

"Saya usul satu ide menarik yaitu Pemda bisa membuat 'annual pass' bagi pengunjung, dengan perhitungan yang rasional dengan minimum lima kali kunjungan masuk ke Taman Nasional Komodo dalam setahun," kata Konsultan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk program pemberdayaan ekonomi itu kepada Antara di Kupang, NTT, Selasa.

Usul kartu tahunan itu, berkaitan dengan polemik seputar rencana kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo (TNK) sebesar 500 dolar AS untuk setiap wisatawan asing, dan 50 ribu dolar AS untuk kapal yang berlabuh di kawasan TNK, dan batas ideal masuk TNK.

Menurut dia, tiket kartu tahunan ini bisa dijual kepada orang perorangan, atau grup tur lewat agen perjalanan atau lembaga terkait.

Dia mengatakan, dengan cara ini, pemerintah daerah sudah bisa mengetahui berapa perkiraan pemasukan dalam setahun yang bisa masuk ke kas daerah.

"Tentu biaya dalam 'annual pass' tidak termasuk 'extra cost' setiap kali berkunjung seperti penginapan, biaya makan minum, tip bagi pemandu wisata dan sebagaianya," katanya.

"Ini kan berkaitan dengan target penerimaan untuk daerah yang semakin lebih konkrit, yang sudah bisa diketahui terlebih dahulu," katanya.

Dia menambahkan, walaupun ada kartu tahunan, tetapi tiket masuk secara manual tetap disiapkan sebelum masuk lokasi TNK bagi pengunjung yang insidentil atau temporer.

"Jadi ada tiket masuk ke Taman Nasional Komodo yang bisa digunakan selama satu tahun, tetapi tiket untuk masuk TNK juga tetap harus disiapkan untuk mengunjung yang hanya sekali-sekali ke TNK," kata mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Artha Wacana Kupang itu.

Editor berita: Fardaniah

Pewarta: Bernadus Tokan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018