Bogor (Antaranews Megapolitan) - Taman Sempur, Kota Bogor segera dilengkapi layanan Kotak Literasi Warga, dan Maca Dina Library atau Candil yang diluncurkan oleh Dinas Perpustakaan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat.
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat di Bogor, Kamis, menyebutkan, layanan Kotak Literasi Warga atau disingkat Kolecer dan Candil dapat dinikmati oleh warga setelah diluncurkan secara resmi Minggu tanggal 15 Desember 2018 nanti.
"Persiapan sudah dilakukan, peresmian akan dirangkai dengan acara talkshow, narasumbernya ada Gubernur Ridwan Kamil, dan perwakilan literasi keluarga. Acara dibuat semenarik mungkin mampu menarik minat warga untuk hadir," kata Ade.
Ade menyebutkan, Pemerintah Kota Bogor sangat mendukung hadirnya Kolecer dan Candil di Taman Sempur, sebagai upaya mendorong budaya literasi, membaca dan menulis di tengah masyarakat yang saat ini harus akan informasi.
Menurutnya, budaya literasi yang dibangun oleh Pemprov Jawa Barat bersinergi dengan mimpi Pemerintah Kota Bogor yang ingin menjadikan Bogor sebagai kota cerdas dan berwawasan.
"Kalau kita ingin membuat, melaksanakan dan mewujudkan mimpi tersebut salah satu kegiatan idealnya melakukan kegiatan seperti ini," kata Ade.
Rencana peluncuran Kolecer dan Candil di Taman Sempur telah dibahas oleh Kepala Dispuspidar Jabar, M Taufik Budi Santoso dalam rapat persiapan di BKPP Wilayah 1 Jabar dua hari yang lalu.
Taufik menjelaskan, Kolecer adalah perpustakaan mini (street library) yang terinspierasi dari kotak telepon yang ada di Inggris yang bisa memuat 80 buku. Kolocer adalah inovasi yang ditujukan sebagai wadah masyarakat Jawa Barat untuk mengakses perpustakaan umum.
Sedangkan Candil adalah aplikasi perpustakaan digital berbasis android milik Pemerintah Jabar yang birisikan buku dari para pengarang ternama diantaranya buku karya Gubernur Ridwan Kamil, jurnalis Andy F. Noya, dan penulis lainnya.
"Konsep Kolecer berasal dari pengertian masyarakat membutuhkan akses yang lebih dekat dengan perpustakaan," katanya.
Dengan hadirnya Kolecer masyarakat tidak mendatangi perpustakaan, tetapi perpustakana yang datang mendekat ke masyarakat. Kolecer sengaja diletakkan di ruang publik tempat masyarakat berkumpul, sehingga dapat mengisi waktunya dengan membaca.
Sedangkan aplikasi Candil saat ini menyediakan 500 judul buku, dan setiap judulnya menyediakan tiga eksemplar dengan total keseluruhan 1.500 eksemplar. Jumlah judul dan eksemplar akan bertambah setiap tahunnya.
"Untuk tahun 2019 ditargetkan akan bertambah hingga 1.500 judul buku," katanya.
Taufik menambahkan, konsep lain dari pendirian Kolecer adalah adalah mengajak masyarakat untuk menyalurkan, menghibahkan buku-buku miliknya dan ditempatkan secara langsung di perpustakaan jalanan tersebut, sehingga bisa dibaca masyarakat luas.
Agar buku-buku yang tersaji aman untuk dibaca oleh masyarakat dilakukan seleksi keamanan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakana daerah masing-masing.
"Kita menugaskan seorang kurator yang akan menyeleksi secara benar buku-buku yang dihibahkan oleh masyarakat, sehingga kontennya tidak mengandung hal-hal yang tidak diinginkan atau negatif," katanya.
Menurut Taufik, tahap awal Kolecer direcanakan akan disebar di 26 titik di Jawa Barat dengan rincian satu daerah satu Kolecer. Sementara target keseluruhan mencapai 600 titik di seluruh Provinsi Jawa Barat.
"Kolecer di Kota Bandung sebagai percontohan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama seluruh pemerintah daerah di Jawa Barat akan menandatangani kesepakatan bersama untuk kehadiran Kolecer dan Candil," katanya.
Taufik kembali menambahkan, Kota Bogor dipilih sebagai lokasi kedua peluncuran Kolecer dan Candil karena telah menerapkan konsep `kota cerdas`. Selain itu, Kota Bogor juga dinilai menjadikan literasi sebagai kebutuhan masyarakat.
"Menurut kami banyak juga program-program Wali Kota Bogor yang berhasil. Ini juga kita jadikan sebagai tonggak sejarah bahwa Kota Bogor secara bersama-sama mengembangkan dan membudayakan gerakan membaca dan menulis," kata Taufik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat di Bogor, Kamis, menyebutkan, layanan Kotak Literasi Warga atau disingkat Kolecer dan Candil dapat dinikmati oleh warga setelah diluncurkan secara resmi Minggu tanggal 15 Desember 2018 nanti.
"Persiapan sudah dilakukan, peresmian akan dirangkai dengan acara talkshow, narasumbernya ada Gubernur Ridwan Kamil, dan perwakilan literasi keluarga. Acara dibuat semenarik mungkin mampu menarik minat warga untuk hadir," kata Ade.
Ade menyebutkan, Pemerintah Kota Bogor sangat mendukung hadirnya Kolecer dan Candil di Taman Sempur, sebagai upaya mendorong budaya literasi, membaca dan menulis di tengah masyarakat yang saat ini harus akan informasi.
Menurutnya, budaya literasi yang dibangun oleh Pemprov Jawa Barat bersinergi dengan mimpi Pemerintah Kota Bogor yang ingin menjadikan Bogor sebagai kota cerdas dan berwawasan.
"Kalau kita ingin membuat, melaksanakan dan mewujudkan mimpi tersebut salah satu kegiatan idealnya melakukan kegiatan seperti ini," kata Ade.
Rencana peluncuran Kolecer dan Candil di Taman Sempur telah dibahas oleh Kepala Dispuspidar Jabar, M Taufik Budi Santoso dalam rapat persiapan di BKPP Wilayah 1 Jabar dua hari yang lalu.
Taufik menjelaskan, Kolecer adalah perpustakaan mini (street library) yang terinspierasi dari kotak telepon yang ada di Inggris yang bisa memuat 80 buku. Kolocer adalah inovasi yang ditujukan sebagai wadah masyarakat Jawa Barat untuk mengakses perpustakaan umum.
Sedangkan Candil adalah aplikasi perpustakaan digital berbasis android milik Pemerintah Jabar yang birisikan buku dari para pengarang ternama diantaranya buku karya Gubernur Ridwan Kamil, jurnalis Andy F. Noya, dan penulis lainnya.
"Konsep Kolecer berasal dari pengertian masyarakat membutuhkan akses yang lebih dekat dengan perpustakaan," katanya.
Dengan hadirnya Kolecer masyarakat tidak mendatangi perpustakaan, tetapi perpustakana yang datang mendekat ke masyarakat. Kolecer sengaja diletakkan di ruang publik tempat masyarakat berkumpul, sehingga dapat mengisi waktunya dengan membaca.
Sedangkan aplikasi Candil saat ini menyediakan 500 judul buku, dan setiap judulnya menyediakan tiga eksemplar dengan total keseluruhan 1.500 eksemplar. Jumlah judul dan eksemplar akan bertambah setiap tahunnya.
"Untuk tahun 2019 ditargetkan akan bertambah hingga 1.500 judul buku," katanya.
Taufik menambahkan, konsep lain dari pendirian Kolecer adalah adalah mengajak masyarakat untuk menyalurkan, menghibahkan buku-buku miliknya dan ditempatkan secara langsung di perpustakaan jalanan tersebut, sehingga bisa dibaca masyarakat luas.
Agar buku-buku yang tersaji aman untuk dibaca oleh masyarakat dilakukan seleksi keamanan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakana daerah masing-masing.
"Kita menugaskan seorang kurator yang akan menyeleksi secara benar buku-buku yang dihibahkan oleh masyarakat, sehingga kontennya tidak mengandung hal-hal yang tidak diinginkan atau negatif," katanya.
Menurut Taufik, tahap awal Kolecer direcanakan akan disebar di 26 titik di Jawa Barat dengan rincian satu daerah satu Kolecer. Sementara target keseluruhan mencapai 600 titik di seluruh Provinsi Jawa Barat.
"Kolecer di Kota Bandung sebagai percontohan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama seluruh pemerintah daerah di Jawa Barat akan menandatangani kesepakatan bersama untuk kehadiran Kolecer dan Candil," katanya.
Taufik kembali menambahkan, Kota Bogor dipilih sebagai lokasi kedua peluncuran Kolecer dan Candil karena telah menerapkan konsep `kota cerdas`. Selain itu, Kota Bogor juga dinilai menjadikan literasi sebagai kebutuhan masyarakat.
"Menurut kami banyak juga program-program Wali Kota Bogor yang berhasil. Ini juga kita jadikan sebagai tonggak sejarah bahwa Kota Bogor secara bersama-sama mengembangkan dan membudayakan gerakan membaca dan menulis," kata Taufik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018