Karawang, Jabar (ANTARA News Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menaikkan tunjangan para penyuluh Keluarga Berencana (KB) menjadi sebesar Rp250 ribu per bulan dari sebelumnya Rp175 ribu.
"Pada tahun ini para penyuluh Keluarga Berencana menerima tunjangan Rp250 ribu per bulan, naik dari sebelumnya Rp175 ribu," kata Kabid Pemberdayaan Pembangunan Ketahanan Keluarga Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana setempat, Dodo Jalal Abduh, di Karawang, Rabu.
Ia mengatakan, tunjangan penyuluh Keluarga Berencana tersebut disalurkan setiap dua bulan sekali, sehingga setiap pencairan mereka mendapatkan tunjangan sebesasr Rp500 ribu per orang.
Rencananya, kata dia, pada 2019 Pemkab Karawang akan menaikan tunjangan para penyuluh Keluarga Berencana. Itu dilakukan agar mereka lebih serius lagi dalam melakukan tugasnya di lapangan.
Ia menjelaskan, jumlah keseluruhan dari Pos KB dan Sub Pos KB se-Karawang mencapai 618 orang. Tapi jumlah para penyuluh ini belum mencukupi target. Sehingga BKKBN membutuhkan tenaga penyuluh tambahan agar mereka bisa menjangkau pasangan usia subur dan suami istri lainnya yang ingin ber-KB.
"Para penyuluh KB ini adalah ujung tombak dilapangan. Bila jumlah mereka mencukupi, maka program kependudukan dan KB akan berhasil. Untuk itu kami berharap perhatian Pemerintah Kabupaten Karawang dalam hal ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Pada tahun ini para penyuluh Keluarga Berencana menerima tunjangan Rp250 ribu per bulan, naik dari sebelumnya Rp175 ribu," kata Kabid Pemberdayaan Pembangunan Ketahanan Keluarga Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana setempat, Dodo Jalal Abduh, di Karawang, Rabu.
Ia mengatakan, tunjangan penyuluh Keluarga Berencana tersebut disalurkan setiap dua bulan sekali, sehingga setiap pencairan mereka mendapatkan tunjangan sebesasr Rp500 ribu per orang.
Rencananya, kata dia, pada 2019 Pemkab Karawang akan menaikan tunjangan para penyuluh Keluarga Berencana. Itu dilakukan agar mereka lebih serius lagi dalam melakukan tugasnya di lapangan.
Ia menjelaskan, jumlah keseluruhan dari Pos KB dan Sub Pos KB se-Karawang mencapai 618 orang. Tapi jumlah para penyuluh ini belum mencukupi target. Sehingga BKKBN membutuhkan tenaga penyuluh tambahan agar mereka bisa menjangkau pasangan usia subur dan suami istri lainnya yang ingin ber-KB.
"Para penyuluh KB ini adalah ujung tombak dilapangan. Bila jumlah mereka mencukupi, maka program kependudukan dan KB akan berhasil. Untuk itu kami berharap perhatian Pemerintah Kabupaten Karawang dalam hal ini," ujarnya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018