New Delhi (Antaranews Megapolitan/Reuters) - Pemerintah India menghadapi pemilihan umum ketat pada tahun depan tapi untuk pertama kali, negara itu harus mengatasi lawan sekuat pesaing politik, yakni monyet, yang menjadi ancaman besar di sekitar kantornya di New Delhi.
Kera berwajah merah (rhesus macaques) tersebar, mengambil makanan dan telepon seluler, memecahkan kaca rumah dan membuat takut orang di dan sekitar ibu kota India itu.
Mereka berkelompok di sejumlah kawasan sekitar parlemen dan tempat kementerian kunci, mulai dari kantor perdana menteri sampai kementerian keuangan dan pertahanan, membuat takut pegawai negeri dan masyarakat.
"Mereka sangat sering mengambil makanan dari orang ketika berjalan dan kadang-kadang bahkan merobek dokumen dan arsip dengan memanjat melalui jendela," kata Ragini Sharma, pegawai di kementerian dalam negeri.
Menjelang sidang parlemen pada musim dingin, peringatan bagi anggota parlemen pada bulan lalu menyebutkan cara agar terhindar dari serangan kera. Jangan menggoda, memandang atau menatap kera, demikian isi peringatan itu, dan jangan berada di antara induk dan anaknya.
Penerjemah: M. Anthoni/B. Soekapdjo.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Kera berwajah merah (rhesus macaques) tersebar, mengambil makanan dan telepon seluler, memecahkan kaca rumah dan membuat takut orang di dan sekitar ibu kota India itu.
Mereka berkelompok di sejumlah kawasan sekitar parlemen dan tempat kementerian kunci, mulai dari kantor perdana menteri sampai kementerian keuangan dan pertahanan, membuat takut pegawai negeri dan masyarakat.
"Mereka sangat sering mengambil makanan dari orang ketika berjalan dan kadang-kadang bahkan merobek dokumen dan arsip dengan memanjat melalui jendela," kata Ragini Sharma, pegawai di kementerian dalam negeri.
Menjelang sidang parlemen pada musim dingin, peringatan bagi anggota parlemen pada bulan lalu menyebutkan cara agar terhindar dari serangan kera. Jangan menggoda, memandang atau menatap kera, demikian isi peringatan itu, dan jangan berada di antara induk dan anaknya.
Penerjemah: M. Anthoni/B. Soekapdjo.
Editor : M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018