Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Seorang warga Kota Bekasi, Jawa Barat, Wardani sudah sembilan tahun berbisnis camilan atau makanan ringan berbahan jangkrik, dan menilai prospeknya bagus untuk pelaku-pelaku usaha baru.

"Jangkrik selama ini dikenal sebagai pakan berkualitas untuk burung dan ayam, ikan arwana. Kenapa tidak kita coba untuk lauk makanan kita," kata Wardani di Bekasi, Selasa.

Cengkerik atau jangkrik (Gryllidae) diolah warga Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara itu menjadi lauk. Bisnis itu ia jalani sejak 2009 bersama istri dan sejumlah tetangganya.

Dalam sebulan, Wardani sanggup memproduksi sedikitnya lima ton camilan berbahan jangkrik dengan harga Rp45.000 sampai Rp50.000 per kemasan.

Harga jualnya bisa melonjak hingga dua kali lipat jika hasil panen jangkrik buruk akibat faktor cuaca.

"Meski harga mahal, yang mencarinya tetap banyak. Saya sebut usaha ini masih sangat prospektif untuk digeluti oleh pelaku-pelaku baru," katanya.

Jangkrik sebagai bahan utama ia campur dengan sambal balado yang digoreng dengan balutan tepung hingga renyah dan gurih.

Wartawan Antara melaporkan bahwa jangkrik yang digongseng (digoreng tanpa minyak) dan dimasak dengan bumbu teriyaki, terasa renyah dan gurih layaknya kerupuk, meskipun bagian tubuh kerabat belalang itu utuh.

"Memang butuh sedikit `nyali` untuk mencobanya, karena tampilan jangkrik masih utuh, meskipun terbalut adonan tepung," kata Wardani.

Jangkrik "crispy" (renyah), dimakan dengan nasi enak, dikudap sebagai camilan juga enak, katanya.

Wardani mengatakan, kandungan protein pada serangga itu cukup tinggi dan mudah diolah dalam bentuk masakan lain.

Jangkrik yang akan diolah disimpannya semalaman tanpa diberikan makanan agar kotoran dari tubuh jangkrik keluar semua, kemudian dicuci hingga bersih dan dimasukkan ke `freezer` sampai mati, katanya.

"Memang bisa lebih cepat dimatikan dengan disiram air panas, tapi saya lebih pilih memasukkan ke `freezer` baru beberapa saat kemudian siap diolah," katanya.

Selama sembilan tahun lebih berkecimpung pada budidaya jangkrik, Wardani merasa bisnis ini masih berprospek baik.

Meskipun telah melibatkan 26 tetangga untuk membudidayakan jangkrik, kata Wardani, produksi keseluruhan masih belum mencukupi untuk memenuhi seluruh permintaan.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018