Cikaranag, Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meminta kepada pemerintah provinsi untuk segera melakukan normalisasi sejumlah anak Sungai Citarum yang saat ini mengalami pendangkalan akibat sedimentasi.

"Pendangkalan itu saat ini dialami sejumlah anak Sungai Citarum di antaranya Muarabungin, Muarabeting dan Muarajaya," kata Camat Muaragembong, Junaefi di Cikarang, Rabu.

Menurut dia, sedimentasi itu telah berlangsung sejak lama hingga membuat sejumlah kapal nelayan kesulitan untuk berlabuh hingga ke muara Sungai Citarum.

Pendangkalan di Muarabungin terjadi hampir di sepanjang aliran Kali Bungin sedangkan Muarajaya dangkal hingga ke Pantaimekar, Kecamatan Muaragembong.

"Semuanya dangkal sehingga akses kapal-kapal besar nelayan tidak bisa sampai ke muara," katanya.

Dikatakan Junaefi, terdapat sekitar 50-100 unit kapal besar nelayan yang selama ini mengeluhkan tentang sedimentasi muara.

"Biasanya kapal besar ini memiliki satu mesin yang mudah rusak bila menghantam dasar muara yang dangkal," katanya.

Menurut Junaefi, sedimentasi di muara tersebut dipicu buangan lumpur dari Sungai Citarum serta sampah rumah tangga dan limbah industri selama bertahun-tahun.

Pendangkalan itu membuat kapal nelayan lebih memilih berlabuh ke Muarabendera yang masih relatif dalam.

Selain berharap adanya normalisasi muara, pihaknya juga meminta Pemprov Jabar melalui Badan Koordinasi Wilayah II Jabar untuk membenahi konstruksi "sheet pile" Sungai Citarum guna mengantisipasi banjir akibat luapan air sungai saat musim hujan.

"Kali Citarum ini sheet pile-nya perlu segera dibenahi, kalau hujan kita khawatir limpah ke rumah penduduk," katanya.

Pihaknya telah berkirim proposal pengajuan serta pernyataan secara lisan perihal permintaan itu kepada Pemprov Jabar.

Secara terpisah, Kepala Bakorwil II Jabar, Toto M Toha mengatakan pengajuan itu telah diterima pihaknya dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi dan segera diteruskan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar.

"Mungkin kalau sekarang sudah telat, tapi mungkin pada keuangan 2019 bisa direalisasikan," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018