Bogor (ANTARA News) - Kementerian Pertanian gandeng Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pertanian se-Indonesia untuk mendukung pembangunan pertanian melalui kegiatan pendampingan dan pengawalan program-program strategis nasional.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai menghadiri Pertamuan Konsoldiasi Nasional Mahasiswa Pertanian di Pusat Pendidikan dan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

"Ini terobosan untuk dunia pertanian, ini pertama dalam sejarah mahasiswa turun ke lapangan menganalisis permasalahan-permasalahan yang ada di petani, kemudian di laporkan, dan didiskusikan, lalu membuat rekomendasi sehingga dicarikan solusi," kata Menteri Amran.

Menteri Amran secara khusus datang langsung menghadiri Pertemuan Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian se-Indonesia untuk mendengarkan hasil pemetaan dan profiling implementasi program-program strategis nasional Kementerian Pertanian.

Ia juga mengapresiasi hasil pemetaan di lapangan yang dilakukan oleh para mahasiswa melalui kegiatan Training of Mapping (TOM) yang bekerja sama dengan Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB).

"Kegiatan ini harus dilanjutkan, minimal dua kali setahun, dan tahun berikutnya, akan ada pendampingan oleh mahasiswa," katanya.

Dengan program pendampingan ini, lanjut Amran, perguruan tinggi dapat mengirim 10 orang mahasiswanya untuk melakukan pengawalan seluruh program Kementerian Pertanian.

Menurutnya, kegiatan pemetaan implementasi program Kementerian Pertanian cukup bagus. Mahasiswa mengetahui permasalahan pertanian di lapangan sesuai data dan fakta yang ada. Dan temuan dilapangan tersebut didiskusikan dan dikonsolidasikan untuk dicarikan solusi serta rekomendasinya.

"Karena semua permasalahan di lapangan bisa disampaikan langsung. Bahkan kami membentu grup obrolan dengan mahasiswa, BEM seluruh Indonesia," katanya.

Jaringan komunikasi ini, lanjutnya akan memperlancar penyelesaian persoalan pertanian di lapangan secara bersama-sama. Membuka ruang diskusi, dan mencari solusi bersama-sama.

"Masalah kita selesaikan bersama, kita cari solusi bersama-sama, jangan seakan-akan berbeda (data) dan bisa memecah belah di antara kita, khususnya insan pertanian," kata Amran.

Ketua HA IPB, Fathan Kamil menjelaskan, total ada sekitar 120 mahasiswa dari 40 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia serta enam Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yang ikut dalam program TOM tersebut.

"Kami sangat senang dengan semangat dan soliditas kerja adek-adek mahasiswa, yang begitu antusias dalam menjalankan program mapping dan profiling ini," kata Fathan.

Fathan menambahkan, 4 Desember ini adalah momentum yang strategis bagi para mahasiswa pertanian Indonesia untuk berdialog dan menyampaikan langsung temuan-temuannya di lapangan.

"Mereka juga berkesempatan menyampaikan gagasan strategis kepada Menteri Pertanian untuk mengawal pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan mensejahterakan," kata Fathan.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018