Bogor (Antaranews Megapolitan) - Di era revolusi industri 4.0 ini, data dan digital menjadi konsumsi pengusaha dalam menganalisis bisnis. Data inilah yang ditawarkan Darren Tanaka dan Estella Leonora Kristianto, mahasiswa dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Institut Pertanian Bogor (IPB) kepada pengusaha-pengusaha di bidang kuliner makanan sehat.
Berkat idenya ini, keduanya berhasil menjadi Juara I pada Statistic Essay Competition ( Lomba ini digelar oleh Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB untuk meningkatkan wawasan serta kreativitas mahasiswa khususnya di bidang data.
“Tren makanan sehat mulai menjamur di Indonesia, khususnya di Jakarta. Jumlah rumah makan yang menyajikan menu-menu sehat semakin marak. Kesehatan perlahan menjadi prioritas utama. Tapi sayangnya tren itu belum masuk ke kalangan mahasiswa, karena harga makanan yang dibandrol cukup merogoh kocek,” ujar Darren.
Berangkat dari hal itu, Darren Estella menawarkan big data untuk membantu pengusaha yang bergerak di bidang industri makanan sehat dalam menganalisis bisnisnya. Big data sendiri berarti volume data yang yang sangat besar yang biasanya digunakan dalam menganalisis suatu bisnis.
“Intinya dengan big data itu perusahaan bisa membuat strategi terbaik untuk memasarkan produknya secara efisien. Data itu bisa diperoleh melalui media sosial, kartu kredit dan lain-lain,” tambah Darren.
Awalnya kami tidak menyangka bakal juara pertama karena background kami bukan statistika. Makanya kami senang dan sangat bersyukur. Dengan adanya analisis terhadap big data, kami berharap makanan sehat benar-benar bisa dinikmati semua kalangan,” pungkas Stella.
Ilmu danTeknologi dan Pangan merupakan salah satu program studi favorit di IPB. Karena selain mempelajari hal-hal terkait pangan yang merupakan kebutuhan utama setiap manusia, ITP IPB juga menelurkan mahasiswa-mahasiswa yang unggul dalam prestasi. Baik prestasi di tingkat nasional maupun di kancah internasional. (AMA/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Berkat idenya ini, keduanya berhasil menjadi Juara I pada Statistic Essay Competition ( Lomba ini digelar oleh Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB untuk meningkatkan wawasan serta kreativitas mahasiswa khususnya di bidang data.
“Tren makanan sehat mulai menjamur di Indonesia, khususnya di Jakarta. Jumlah rumah makan yang menyajikan menu-menu sehat semakin marak. Kesehatan perlahan menjadi prioritas utama. Tapi sayangnya tren itu belum masuk ke kalangan mahasiswa, karena harga makanan yang dibandrol cukup merogoh kocek,” ujar Darren.
Berangkat dari hal itu, Darren Estella menawarkan big data untuk membantu pengusaha yang bergerak di bidang industri makanan sehat dalam menganalisis bisnisnya. Big data sendiri berarti volume data yang yang sangat besar yang biasanya digunakan dalam menganalisis suatu bisnis.
“Intinya dengan big data itu perusahaan bisa membuat strategi terbaik untuk memasarkan produknya secara efisien. Data itu bisa diperoleh melalui media sosial, kartu kredit dan lain-lain,” tambah Darren.
Awalnya kami tidak menyangka bakal juara pertama karena background kami bukan statistika. Makanya kami senang dan sangat bersyukur. Dengan adanya analisis terhadap big data, kami berharap makanan sehat benar-benar bisa dinikmati semua kalangan,” pungkas Stella.
Ilmu danTeknologi dan Pangan merupakan salah satu program studi favorit di IPB. Karena selain mempelajari hal-hal terkait pangan yang merupakan kebutuhan utama setiap manusia, ITP IPB juga menelurkan mahasiswa-mahasiswa yang unggul dalam prestasi. Baik prestasi di tingkat nasional maupun di kancah internasional. (AMA/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018