Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengerahkan petugas untuk mendata kerusakan akibat pergeseran tanah di Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, dengan laporan sementara dua rumah rusak berat dan 91 rumah terancam.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sudrajat di Cianjur, Selasa, mengatakan akibat bencana alam pergeseran tanah dua Kepala Keluarga (KK) terdiri dari enam jiwa terpaksa mengungsi ke rumah saudara mereka guna mengantisipasi hal tidak diinginkan.

"Kami masih menunggu data pasti dari tim yang sudah dikirim ke lapangan, guna melakukan pendataan di Kampung Cibuntu, Desa Cibanteng, yang mengalami pergeseran tanah. Data sementara dua KK mengungsi karena rumah mereka rusak," katanya.

Cuaca ekstrem yang masih melanda seluruh wilayah Cianjur, lanjut dia, memicu terjadinya bencana alam seperti angin puting beliung, pohon tumbang, longsor, dan pergeseran tanah di sejumlah kecamatan dan masyarakat terutama di wilayah utara dan selatan diimbau waspada.

Baca juga: BPBD Cianjur menunggu hasil kajian Badan Geologi terkait relokasi di tiga kecamatan
Baca juga: Kemensos beri bantuan logistik tangani pergeseran tanah di Kabupaten Cianjur

Pihaknya menyiagakan petugas dan relawan untuk melakukan pengawasan dan pemantauan setiap harinya mulai dari utara hingga selatan, segera melakukan koordinasi dan penanganan cepat ketika terjadi bencana termasuk melakukan evakuasi warga.

Kepala Desa Cibanteng Muryani mengatakan pergeseran tanah sudah terlihat sejak satu pekan terakhir, namun terus meluas  dalam dua hari terakhir, sehingga menyebabkan dua rumah warga rusak berat dan puluhan lainnya terancam.

Kerusakan terlihat di bagian dinding rumah dan lantai mengalami retak yang semakin panjang serta meluas ke bangunan rumah lainnya, bahkan tanah di halaman rumah amblas semakin dalam terlebih ketika hujan lebat kembali turun dengan intensitas lama.

"Dua rumah rusak berat milik Warsa dan Imas, dimana dinding dan lantai rumah retak semakin panjang dan lebar, sehingga kedua kepala keluarga mengungsi ke rumah saudaranya," kata dia.

Baca juga: Cianjur perbaiki jalan menuju obyek wisata Curug Ngebul

Tidak hanya merusak pemukiman warga, pergeseran tanah juga menyebabkan kerusakan jalan desa sepanjang 20 meter, dimana jalan dengan cor beton di bagian bawahnya mulai terkikis sehingga terancam amblas.

Dia menjelaskan seluruh wilayah Desa Cibanteng merupakan daerah rawan terjadi pergeseran tanah dan longsor, sehingga warga diminta selalu waspada dan siap siaga termasuk segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.

"Kami meminta warga melakukan pengawasan bersama dan segera mengungsi ketika pergeseran tanah terus meluas, karena dapat mengancam terjadinya bencana alam longsor, terlebih ketika hujan turun deras dengan intensitas lama." katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025