Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat tengah mendorong keterlibatan pelajar dalam program kaderisasi koperasi di wilayah setempat.
"Kegiatan ini kami jalankan bersama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk membentuk kaderisasi koperasi di kalangan siswa SMA dan SMK se-Jawa Barat," kata Anggota Komisi II DPRD Jabar, Siti Aisyah, di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, ajakan kepada kaum milenial tersebut untuk bergabung dalam koperasi dilakukan melalui kegiatan sosialisasi di 26 kota dan kabupaten di Jabar.
"Setelah sukses dilaksanakan di 36 sekolah di Kota Bekasi, sosialisasi Koperasi Siswa di lingkungan SMA dan SMK se-Jawa Barat kini menyasar Kabupaten Bekasi," katanya.
SMAN 1 dan SMAN 2 Tambun Selatan kali ini mendapat giliran sosialisasi pascadiresmikan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada 15 Oktober 2018.
Dalam agenda sosialisasi terhadap ratusan siswa di sekolah itu, Siti mengungkap data dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, bahwa pengurus koperasi saat ini masih didominasi usia lanjut.
"Dari 802 koperasi negeri yang aktif dan 16.343 unit koperasi yang bergerak di berbagai sektor di Jabar, sebanyak 60 persen di antaranya diurus oleh usia lanjut di atas 50 tahun," katanya.
Legislator daerah pemilihan Bekasi dan Depok itu pun tergerak untuk memasok energi kalangan milenial dalam mengembangkan usaha koperasi di wilayah setempat lewat program tersebut.
"Tantangan ekonomi generasi muda saat ini semakin berat. Dengan sosialisasi koperasi siswa ini, mereka dididik dan diberi motivasi untuk memiliki jiwa entrepreneur yang bertanggung jawab dan memiliki semangat gotong royong untuk memecahkan masalah perekonomian di masa mendatang," ujarnya.
Menurut Siti, koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia hingga kini dianggap masih belum berjalan optimal.
"Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi saat ini, menuntut koperasi untuk bisa beradaptasi. Sayangnya hal tersebut tidak ditopang dengan sumber daya manusianya yang mumpuni," katanya.
Salah satu pelajar SMAN 1 Tambun, Taufik Akbar, mengatakan, sebagai generasi muda dirinya sangat terinspirasi dan termotivasi dengan program koperasi.
"Program yang dibawa oleh Ibu Siti, bisa jadi panutan bagi generasi sekarang. Tiga kunci sukses yang beliau bagikan juga bermanfaat supaya kita itu bisa lebih baik lagi ke depannya," ujar Taufik.
Sosialisasi koperasi siswa ini masih akan terus berlangsung hingga tanggal 24 November 2018 di wilayah Depok dan Kota Bogor.
"Program ini masih menyisakan 17 sekolah di wilayah Kota Depok dan tiga sekolah di Kota Bogor," katanya.
Dengan sosialisasi koperasi siswa di lingkungan SMA dan SMK, Siti berharap ?bisa mengubah citra koperasi yang lebih `kekinian` sehingga sesuai dengan tantangan zaman.
"Melalui generasi milenial saat ini, koperasi diharapkan bisa membentuk wajah baru yang lebih zaman now, modern dan dinamis," ujar Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kegiatan ini kami jalankan bersama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk membentuk kaderisasi koperasi di kalangan siswa SMA dan SMK se-Jawa Barat," kata Anggota Komisi II DPRD Jabar, Siti Aisyah, di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, ajakan kepada kaum milenial tersebut untuk bergabung dalam koperasi dilakukan melalui kegiatan sosialisasi di 26 kota dan kabupaten di Jabar.
"Setelah sukses dilaksanakan di 36 sekolah di Kota Bekasi, sosialisasi Koperasi Siswa di lingkungan SMA dan SMK se-Jawa Barat kini menyasar Kabupaten Bekasi," katanya.
SMAN 1 dan SMAN 2 Tambun Selatan kali ini mendapat giliran sosialisasi pascadiresmikan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada 15 Oktober 2018.
Dalam agenda sosialisasi terhadap ratusan siswa di sekolah itu, Siti mengungkap data dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, bahwa pengurus koperasi saat ini masih didominasi usia lanjut.
"Dari 802 koperasi negeri yang aktif dan 16.343 unit koperasi yang bergerak di berbagai sektor di Jabar, sebanyak 60 persen di antaranya diurus oleh usia lanjut di atas 50 tahun," katanya.
Legislator daerah pemilihan Bekasi dan Depok itu pun tergerak untuk memasok energi kalangan milenial dalam mengembangkan usaha koperasi di wilayah setempat lewat program tersebut.
"Tantangan ekonomi generasi muda saat ini semakin berat. Dengan sosialisasi koperasi siswa ini, mereka dididik dan diberi motivasi untuk memiliki jiwa entrepreneur yang bertanggung jawab dan memiliki semangat gotong royong untuk memecahkan masalah perekonomian di masa mendatang," ujarnya.
Menurut Siti, koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia hingga kini dianggap masih belum berjalan optimal.
"Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi saat ini, menuntut koperasi untuk bisa beradaptasi. Sayangnya hal tersebut tidak ditopang dengan sumber daya manusianya yang mumpuni," katanya.
Salah satu pelajar SMAN 1 Tambun, Taufik Akbar, mengatakan, sebagai generasi muda dirinya sangat terinspirasi dan termotivasi dengan program koperasi.
"Program yang dibawa oleh Ibu Siti, bisa jadi panutan bagi generasi sekarang. Tiga kunci sukses yang beliau bagikan juga bermanfaat supaya kita itu bisa lebih baik lagi ke depannya," ujar Taufik.
Sosialisasi koperasi siswa ini masih akan terus berlangsung hingga tanggal 24 November 2018 di wilayah Depok dan Kota Bogor.
"Program ini masih menyisakan 17 sekolah di wilayah Kota Depok dan tiga sekolah di Kota Bogor," katanya.
Dengan sosialisasi koperasi siswa di lingkungan SMA dan SMK, Siti berharap ?bisa mengubah citra koperasi yang lebih `kekinian` sehingga sesuai dengan tantangan zaman.
"Melalui generasi milenial saat ini, koperasi diharapkan bisa membentuk wajah baru yang lebih zaman now, modern dan dinamis," ujar Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018