Karawang (Antaranews Megapolitan) - Sebanyak 201 personel Tim SAR Bandung, Jawa Barat, akan dikerahkan menuju titik koordinat bunyi 'ping' yang diduga menjadi lokasi keberadaan kotak hitam Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 di sekitar perairan Tanjung Karawang, Kamis (1/11) pagi.
"Kami belum bisa memastikan apakah benar badan pesawat atau kotak hitam telah ditemukan, namun seluruh personel kami sudah siap diberangkatkan pada pencarian hari keempat besok," kata Humas SAR Bandung, Joshua Bandarnahor, di Karawang, Rabu malam.
Menurut dia, sebanyak 201 personelnya hingga malam ini masih bersiaga menanti instruksi pimpinan terkait proses evakuasi korban maupun komponen hingga kotak hitam pesawat yang hilang di perairan Karawang.
Ratusan personel SAR itu hingga malam ini masih disiagakan di pesisir Pantai Tanjung Pakis, Kecamatan Pakis Jaya, Kabupaten Karawang dengan menempati tenda-tenda yang disiapkan sejak Senin (29/10).
Bila kabar tentang kotak hitam pesawat itu benar adanya, kata dia, maka seluruh personel SAR dari Jakarta maupun Jawa Barat akan dikerahkan membantu proses evakuasi ke perairan.
Khusus untuk penanganan jasad korban pesawat, kata Joshua, kemungkinan seluruhnya akan dievakuasi menggunakan Kapal Basudewa menuju Posko Tanjung Priok.
"Kemungkinan tidak ada jasad yang akan dibawa menuju Posko Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jabar di pesisir Pantai Tanjung Pakis. Semuanya akan diangkut menuju Tanjung Priok dengan Kapal Basudewa," katanya.
Titik terang keberadaan kotak hitam pesawat berpenumpang 189 orang itu sebelumnya disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam siaran pers di Jakarta, Rabu malam.
"Besok lego jangkar, semua kapal survei dan penyelam akan mendekati temuan tersebut karena tadi sudah ada dugaan kotak hitam," ujarnya.
Dengan temuan ini, diharapkan tim SAR gabungan juga bisa segera menemukan badan pesawat bertipe Boeing 737 Max 8 yang jatuh di perairan Utara Karawang Jawa Barat tersebut dan mengevakuasi korban yang diduga masih terjebak di dalamnya.
Bunyi ping yang diduga berasal dari kotak hitam tersebut ditangkap pada kedalaman 32 meter dan berasal dari dua objek.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kami belum bisa memastikan apakah benar badan pesawat atau kotak hitam telah ditemukan, namun seluruh personel kami sudah siap diberangkatkan pada pencarian hari keempat besok," kata Humas SAR Bandung, Joshua Bandarnahor, di Karawang, Rabu malam.
Menurut dia, sebanyak 201 personelnya hingga malam ini masih bersiaga menanti instruksi pimpinan terkait proses evakuasi korban maupun komponen hingga kotak hitam pesawat yang hilang di perairan Karawang.
Ratusan personel SAR itu hingga malam ini masih disiagakan di pesisir Pantai Tanjung Pakis, Kecamatan Pakis Jaya, Kabupaten Karawang dengan menempati tenda-tenda yang disiapkan sejak Senin (29/10).
Bila kabar tentang kotak hitam pesawat itu benar adanya, kata dia, maka seluruh personel SAR dari Jakarta maupun Jawa Barat akan dikerahkan membantu proses evakuasi ke perairan.
Khusus untuk penanganan jasad korban pesawat, kata Joshua, kemungkinan seluruhnya akan dievakuasi menggunakan Kapal Basudewa menuju Posko Tanjung Priok.
"Kemungkinan tidak ada jasad yang akan dibawa menuju Posko Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jabar di pesisir Pantai Tanjung Pakis. Semuanya akan diangkut menuju Tanjung Priok dengan Kapal Basudewa," katanya.
Titik terang keberadaan kotak hitam pesawat berpenumpang 189 orang itu sebelumnya disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam siaran pers di Jakarta, Rabu malam.
"Besok lego jangkar, semua kapal survei dan penyelam akan mendekati temuan tersebut karena tadi sudah ada dugaan kotak hitam," ujarnya.
Dengan temuan ini, diharapkan tim SAR gabungan juga bisa segera menemukan badan pesawat bertipe Boeing 737 Max 8 yang jatuh di perairan Utara Karawang Jawa Barat tersebut dan mengevakuasi korban yang diduga masih terjebak di dalamnya.
Bunyi ping yang diduga berasal dari kotak hitam tersebut ditangkap pada kedalaman 32 meter dan berasal dari dua objek.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018