Bogor (Antaranews Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi tuan rumah konferensi internasional ke-2 tentang Pengelolaan Pesisir Terpadu dan Bioteknologi Kelautan yang diikuti sejumlah peneliti dari tujuh negara, yang berlangsung di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi IPB, Prof Dodik Ridho Nurrochmat mengatakan, IPB sejak 2014 menyatakan tiga fokus utamanya dalam bidang penelitian dan pendidikan, yaitu pertanian, kelautan, serta biosains.

"Ini adalah bagian dari tugas kami untuk melayani dan menyediakan metode, alat ilmiah dalam ilmu serta teknologi terkait, termasuk bidang manajamen pesisir terpadu, bioteknologi kelautan," kata Dodik.

Dodik mengatakan, Indonesia adalah rumah dari mega-keanekaragaman hayati dalam bentuk ekosistem terumbu karang, ekosistem bakau, padang lamun, muara yang terletak di sekitar 17.506 pulau dan 19.000 km sepanjang pantai.

Menurutnya, peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting dalam mengelola sumber daya alam yang dimilki untuk kesejahteraan dan keberlangsungan ekonomi, serta lingkungan.

IPB melalui Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) lanjutnya, telah mengembangkan teknik, serta metode sangat besar sejak 1990 terkait pengelolaan sumber daya alam pesisi dan laut, mitigasi perubahan iklim, adaptasi dampak, pengurangan polusi, dan mitigasi pesisir dan laut, transportasi maritim dan manajemen pelabuhan, pendekatan ekosistem, manajamen perikanan, ekonomi biru, dan aspdk sosial, dan ekonomi pesisir kelautan.

"Sudah terbukti bahwa sains dapat diterapkan dalam mengelola sumber daya alam, dan lingkungan, khususnya untuk pengelolaan pesisir dan laut," kata Dodik.

Panitia konferensi, Nurdin Ahmadi mengatakan, konferensi ini dihadiri oleh 544 penulis dalam 125 abstrak dari negara-negara yakni Australia, Prancis, Malaysia, Filiphina, Thailand, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Konferensi ini menjadi forum bagi para pakar dan praktisi ICM atau manajemen pesisir terpadu dan bioteknologi kelautan untuk menyampaikan gagasannya, penelitiannya, serta memajukan pemahaman tentang pengelolaan ICM logal, regional maupun global.

"Dalam konferensi ini para peserta juga menyampaikan gagasannya atau solusinya dalam pengelolaan manajamen pesisir, dan bioteknologi kelauatan," kata Nurdi.

Hadir dalam konferensi ini Mantan Menteri Perikanan dan Keluatan, Prof Rokhmin Dahuri, Prof Tridoyo Kusumastanto, peneliti PKSPL-IPB, dan sejumlah peneliti lainnya dari Thailand, Filiphina.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018