Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat jajaki kerja sama dengan Universitas Oxford, Inggris tentang penelitian bersama dan kursus singkat untuk pegawai.

Kepala Bagian Kerja Sama Setda Kota Bogor, Tyas Ajeng mengatakan, kemungkinan kerja sama ini dibahas dalam kunjungan Wali Kota Bogor Bima Arya ke London, Inggris, yang berlangsung Jumat ini.

"Kemungkinan kerja samanya adalah kursus singkat di Oxford bagi pegawai, dan kerja sama penelitian bersama," kata Tyas.

Tyas menjelaskan, kunjungan Wali Kota Bogor ke London dalam rangka menghadiri pertemuan Global Parliament of Mayors (GMP) yang berlangsung di Kota Bristol, Inggris pada tanggal 21-23 Oktober 2018.

Dalam kunjungannya, Wali Kota Bogor dijadwalkan bertemu dengan Wali Kota Bristol, Marvin Rees untuk menjajaki `sister city` antara Bogor dan Bristol.

Selain itu, Bima juga mendapat undangan khusus dari lembaga nirlaba mouthful.org yang memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.

"Mouthful.org diketuai oleh Wali Kota Bristol," kata Tyas.

Agenda yang dilakukan Bima dalam pertemuan dengan lembaga tersebut yakni menghadiri jamuan makan malam bersama enam mahasiswa terpilih penerima beasiswa mouthful.org.

Menurutnya, setiap tahun lembaga tersebut menginisiasi pertemuan antara pimpinan global dengan penerima beasiswa terpilih mouthful.org. Beberapa nama penerima program tersebut seperti Gwynne Shotwell, Presidential of SpaceX; Ivo Daalder, Presiden Chicago Global Council on Global Affairs; Nick Pickles, Head of Public Policy and Government at Twitter, dan Kori Schulman, Director Obama Foundation.

Sebelum menghadiri agenda GMP di Bristol, Bima dijadwalkan menghadiri pelantikan ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) United Kingdom di KBRI London yang berlangsung Jumat ini.

"Pak wali juga didapuk menjadi dosen tamu memberikan kuliah umum di Universitas Oxford," kata Tyas.

Kuliah umum yang akan disampaikan Wali Kota Bogor tentang kebijakan pemerintah kota dalam pengentasan kemiskinan dengan judul `the role of evidence based policy in proverty alleviation in Bogor City".

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melalui Humas Pemkot menyampaikan, inisiasi sister city dengan Kota Bristol menjadi penting karena kedua kota memiliki kesamaan identitas sebagai kota hijau (green city).

"Bogor dikenal kota hijau pertama di Indonesia pada era kolonial, begitu pula dengan Bristol," kata Bima.

Bima menambahkan, kerja sama ini nantinya diharapkan mampu menguatkan identitas kota hijau di Kota Bogor.

"Sekaligus mendorong terjadinya transfer pengetahuan dan bantuan dari Bristol untuk Kota Bogor," kata Bima.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018