Washington (Antaranews Megapolitan/Anadolu-OANA) - Utusan PBB untuk Suriah pada Rabu (17/10) mengumumkan ia akan meninggalkan posisinya pada akhir November karena alasan pribadi.

"Keinginan saya murni karena alasan pribadi untuk meneruskan hidup," kata Staffar de Mistura kepada Dewan Keamanan PBB, sebagaimana dikutip kantor berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. "Saya takkan meninggalkan tugas saya sampai jam terakhir hari terakhir mandat saya."
   
Ia akan mundur pada pekan terakhir November, setelah menjalani tugas selama lebih dari empat tahun sebagai orang yang diangkat oleh PBB untuk konflik di Suriah.

Diplomat Italia-Swedia itu adalah orang ktiga yang memangku jabatan tersebut setelah mantan sekretaris jenderal PBB Kofi Annan dan utusan Aljazair Lakhdar Brahimi meninggalkan posisi itu, masing-masing, pada 2012 dan 2014.

De Mistura telah melancarkan pembicaraan antar-orang Suriah sejak penghujung 2017, untuk menyusun rancangan undang-undang dasar baru Suriah dan menetapkan ketentuan bagi pemilihan umum yang diawasi PBB. Ia mengatakan ia akan aktif bekerja untuk pertemuan komite konstitusional sebelum ia meletakkan jabatan, tapi mengatakan PBB tidak siap untuk melaksanakan konrerensi kecuali badan dunia tersebut memenuhi syarat dan seimbang.

Ia menegaskan bahwa ia akan pergi ke Ibu Kota Suriah, Damaskus, atas permintaan pemerintah pekan depan guna membahas pembentukan komite itu, dan bermaksud mengundang Suriah, Iran serta Turki ke Jenewa, Swiss, bagi pembicaraan sebelum ia mundur pada akhir November.

Ketiga negara tersebut dikenal sebagai Penjamin Astana bagi pembicaraan yang telah mereka perantarai di Ibu Kota Kazakhstan.

Penerjemah: Chaidar.
   

Pewarta: Anadolu-OANA

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018