Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Memasuki pekan kedua Oktober harga ikan mas dan beras di Kota Sukabumi, Jawa Barat mengalami penurunan yang dikarenakan meningkatnya pasokan dari pembudidaya ikan dan petani.

"Sudah sepekan harga ikan mas turun, ini karena pasokan dari Cirata, Cianjur meningkat belum lagi persediaan dari pembudidaya ikan mas di Sukabumi yang melimpah sehingga harga ikan turun," kata pembudidaya ikan air tawar di Sukabumi Endan Sutendi di Sukabumi, Minggu.

Menurut lulusan Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta ini untuk harga ikan dengan ukuran satu kilogram isi lima sampai dua harganya saat ini Rp25 ribu yang awalnya Rp28 ribu. Sementara untuk ukuran satu kilogram isi satu Rp30 ribu yang pekan lalu mencapai Rp32 ribu.

Lebih mahalnya harga ikan yang berukuran besar dikarenakan biaya perawatan lebih tinggi jika dibandingkan dengan lebih kecil. Tetapi untuk permintaan kebanyak sekilogram isi tiga, untuk size yang besar hanya beberapa saja jarang.

Sebenarnya untuk sekarang ini permintaan meningkat karena masyarakat sudah sadar bahwa mengkonsumsi ikan mas lebih sehat dibandingkan makan sumber protein lainnya seperti daging merah atau daging sapi dan ayam. Belum lagi pemerintah yang menggalakan program gemar makan ikan.

"Selain berbudidaya sendiri saya juga menerima pasokan dari beberapa pembudidaya untuk memenuhi permintaan. Karena ikan mas tidak hanya untuk dikonsumsi tetapi juga untuk acara hiburan seperti memancing," tambahnya.

Sementara, salah seorang pemilik toko grosir sembako di Jalan Benteng, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi Karlin mengatakan untuk saat ini harga beras IR 64 kualitas II Jampang Rp8.800/kg, kemudian IR 64 kualitas I Jampang Rp11.500/kg dan untuk jenis Ciherang Rp12 ribu/kg.

"Semua jenis beras terus turun Rp200/kg. Tapi kebanyakan warga yang membeli eceran menggunakan beras IR 64 kualitas I Jampang dengan harga setiap liternya Rp8.500," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Peridustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi Ayep Supriatna mengatakan penurunan dua komoditas tersebut dikarena meningkatnya pasokan dari petani. Namun sewaktu-waktu harganya bisa berubah. Tapi untuk beras sudah beberapa bulan terakhir ini harganya tidak pernah naik yang ada malah turun walaupun tidak signifikan.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018