Karawang (Antaranews Megapolitan) - Tenaga kerja wanita asal Kabupaten Karawang, Jabar, bernama Eti Sukarsih Binti Tarpu Sapan (46) dikabarkan meninggal dunia di Arab Saudi pada Juni 2018 hingga kini jenazahnya tertahan dan belum diterima pihak keluarga.
Nanang Kosasih, suami Eti Sukarsih, saat dihubungi di Karawang, Jumat mengatakan, isterinya dikabarkan meninggal dunia di negara tempat bekerja akibat kecelakaan lalu lintas di Riyadh, Arab Saudi.
Tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Gempol Pasar Utara, Desa Gempol, Kecamatan Banyusari, Karawang, saat itu sedang menumpangi mobil majikannya. Tapi mengalami kecelakaan.
"Mobil yang dinaiki bersama majikannya mengalami kecelakaan semua penumpang dalam mobil meninggal, termasuk istri saya," kata Nanang.
Pihak keluarga berharap agar jenazah TKI tersebut segera dipulangkan.
Eti Sukarsih berangkat menjadi buruh migran melalui jasa PJTKI yang berkantor di Jakarta, pada Oktober 2016. Tapi pihak keluarga tidak tahu nama PJTKI tersebut.
Saat ini pihak keluarga bersama BNP2TKI tengah mengurus kebutuhan administrasi pemulangan, termasuk semua hak korban yang belum diberikan.
"Kami sudah mengurus dan menunggu pemulangan jenazah selama 4 bulan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Nanang Kosasih, suami Eti Sukarsih, saat dihubungi di Karawang, Jumat mengatakan, isterinya dikabarkan meninggal dunia di negara tempat bekerja akibat kecelakaan lalu lintas di Riyadh, Arab Saudi.
Tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Gempol Pasar Utara, Desa Gempol, Kecamatan Banyusari, Karawang, saat itu sedang menumpangi mobil majikannya. Tapi mengalami kecelakaan.
"Mobil yang dinaiki bersama majikannya mengalami kecelakaan semua penumpang dalam mobil meninggal, termasuk istri saya," kata Nanang.
Pihak keluarga berharap agar jenazah TKI tersebut segera dipulangkan.
Eti Sukarsih berangkat menjadi buruh migran melalui jasa PJTKI yang berkantor di Jakarta, pada Oktober 2016. Tapi pihak keluarga tidak tahu nama PJTKI tersebut.
Saat ini pihak keluarga bersama BNP2TKI tengah mengurus kebutuhan administrasi pemulangan, termasuk semua hak korban yang belum diberikan.
"Kami sudah mengurus dan menunggu pemulangan jenazah selama 4 bulan," katanya.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018