Bandarlampung (Antaranews Megapolitan) - Gubernur Provinsi Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengakui bahwa sinergitas antara TNI-Polri di Provinsi Lampung selama ini, telah memberikan prestasi yang membanggakan bagi pembangunan Lampung.

"Sinergitas tersebut memberikan penilaian tersendiri bagi Pemerintah Pusat, sehingga kita memperoleh penghargaan penanganan konflik sosial. Saya yang menerima sebagai Gubernur Lampung, tetapi yang bekerja adalah jajaran TNI/Polri," jelas Gubernur Ridho pada syukuran dalam rangka HUT ke-73 TNI tahun 2018, di Lapangan Saburai, Enggal, Kota Bandarlampung, Jumat (5/10/2018).

Gubernur Ridho mengharapkan sinergitas antara Pemerintah Provinsi Lampung dan TNI/POLRI dapat semakin ditingkatkan, sebagai upaya dalam mewujudkan Lampung maju dan sejahtera.  

"Saya berterimakasih kepada para pimpinan TNI dan Polri di Lampung yang selama sekian tahun, telah bersama dan membahu dalam menjaga serta membangun Provinsi Lampung. Pembangunan Provinsi Lampung tak akan berjalan baik tanpa adanya dukungan TNI dan Polri," tegas Gubernur lagi.

Gubernur Ridho juga menjelaskan bahwa TNI lahir dari rakyat, sebagai tentara rakyat, dan tidak dapat dipisahkan dari rakyat.
"Kekuatan utama TNI adalah dukungan rakyat. TNI tak bisa dipisahkan dari rakyat sebagai penjaga keutuhan bangsa Indonesia," jelasnya pula.

Dengan kemerdekaan yang tentu dijaga TNI dan unsur lain, Gubernur Ridho menjelaskan, ketika negara kita aman dari berbagai ancaman, maka akan mampu meningkatkan daya saing di tingkat global, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Provinsi Lampung.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya mengucapkan terimakasih kepada TNI/Polri yang telah bersinergi dengan baik. Semoga komitmen sinergi dan saling mendukung dapat terus ditingkatkan untuk menjaga dan mewujudkan Negara Indonesia yang maju dan sejahtera, khususnya di Provinsi Lampung," harap Gubernur Ridho menambahkan.

Tantangan yang semakin Kompleks

Sementara itu, dalam amanat Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang dibacakan Danrem 043/Gatam, Kolonel Kav Erwin Djatniko pada Upacara Hari TNI ke-73 itu menjelaskan, Profesionalisme TNI harus terus ditingkatkan dan diwujudkan dalam berbagai pelaksanaan operasi dan kegiatan serta latihan TNI.
"Profesionalisme TNI harus diwujudkan dalam rangka menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan juga dalam menjaga perdamaian dunia," jelasnya.

Sebagai alat negara, Danrem 043/Gatam Kolonel Kav Erwin Djatniko, menjelaskan, tugas TNI tidak lepas dari berbagai tantangan yang semakin Kompleks.

Perkembangan politik ekonomi dan teknologi global telah menciptakan ruang dan metode perperangan baru.

Selain itu, krisis ekonomi yang diikuti dengan ketegangan percaturan politik global telah membawa ketidakpastian dan kekhawatiran dalam menjangka prospek masa depan.

"Ketidakpastian akibat krisis ekonomi politik dan kepemimpinan Global yang dikatalisasi oleh disrupsi teknologi, telah membawa perang masuk ke berbagai dimensi, seperti perang ekonomi, perang dagang, perang hukum, perang cyber, perang opini, dan bahkan akhir-akhir ini kita menyaksikan adanya perang mata uang di berbagai negara. Era perang kinetik bergeser ke arah perang digital nonmetal tapi tetap menimbulkan dampak merugikan bagi kehidupan masyarakat bernegara," jelasnya.

Selain menghadapi kompleksitas tantangan, Danrem Kol. Kav. Erwin, menjelaskan, ke depan kita juga harus menghadapi gejala alam yang terjadi akhir-akhir ini.

TNI sebagai satuan yang siaga di masa damai harus membantu Pemerintah menanggulangi bencana yang terjadi di berbagai daerah, seperti kejadian luar biasa gizi buruk di Asmat Papua, letusan gunung Agung di Bali, kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera, serta gempa bumi di Lombok, dan Palu.

"Tugas lain yang tidak kalah penting adalah membantu Pemerintah dalam mengatasi aksi terorisme, penegakan hukum di laut, pengamanan wilayah udara, serta terlibat dalam pengamanan strategis nasional dan internasional, seperti pengamanan Asian Games 2018, Asian Para Games 2018, dan pengamanan sidang tahunan IMF World Bank di Bali," ujarnya.

Belajar dari pengalaman masa lalu, mencermati perkembangan di masa kini, dan memperhatikan tantangan-tantangan dimasa depan, jelas Danrem Erwin, Maka TNI harus terus mentransformasi diri menjadi kekuatan militer yang profesional handal dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan gangguan.

"Untuk itu, TNI dan pihak terkait lainnya harus saling bersinergi dan mendukung pembangunan di Provinsi Lampung, sehingga dapat terwujud Lampung yang semakin baik lagi," harap Danrem Erwin. (RLs/Humas Prov Lampung/ANT/BPJ).
 

Pewarta: Oleh: Humas Pemprov Lampung

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018