Bogor (Antaranews Megapolitan) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) atau STPP Bogor, Jawa Barat, ikut mendukung gerakan pelestarian batik sebagai warisan budaya dengan mewajibkan mahasiswa mengenakan batik setiap hari Jumat.
"Imbauan memakai batik di hari-hari tertentu, termasuk hari batik nasional sangat bagus bagi mahasiswa," kata Wakil Direktur I Polbangtan Bogor, Tri Ratna Saridewi, kepada Antara di Bogor, Rabu.
Pada peringatan Hari Batik nasional 2 Oktober kemarin, seluruh mahasiswa dan civitas akademika Polbangtan orang mengenakan baju batik dari berbagai daerah, dengan corak dan warna yang beragam.
Berbusana batik dengan berbagai corak, motif dan warna ini melambangkan keberagaman daerah asal setiap mahasiswa yang datang dari berbagai suku, agama ras, dan budaya yang berbeda-beda, mulai dari Aceh, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
"Mengenakan batik ini punya nilai membantuk karakter bangsa kita yang beragam," katanya.
Melalui gerakan mengenakan batik setiap Jumat ini, diharapkan menumbuhkan rasa bangga mahasiswa Polbangtan terhadap budaya bangsa Indonesia dengan terus melestarikannya.
"Mereka kita harapkan ke depan lebih bersemangat untuk mengisi dan membangun bangsa menuju generasi muda pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing," katanya.
Menurut Tri, diakuinya batik Indonesia sebagai warisan dunia oleh UNESCO perlu terus dijaga, dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak terkecuali mahasiswa Polbangtan Bogor sebagai generasi penerus bangsa yang ada di lingkup Kementerian Pertanian.
"Imbauan wajib mengenakan batik setiap Jumat dan setiap pekan sebagai bentuk kebanggaan civitas akademika Polbangtan Bogor terhadap batik nasional," kata Tri.
Ia menambahkan, pelestarian batik dengan bangga menggunakan batik Indonesia adalah upaya mendorong ekonomi masyarakat pengrajin batik, dengan menggunakan batik asli buatan dalam negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Imbauan memakai batik di hari-hari tertentu, termasuk hari batik nasional sangat bagus bagi mahasiswa," kata Wakil Direktur I Polbangtan Bogor, Tri Ratna Saridewi, kepada Antara di Bogor, Rabu.
Pada peringatan Hari Batik nasional 2 Oktober kemarin, seluruh mahasiswa dan civitas akademika Polbangtan orang mengenakan baju batik dari berbagai daerah, dengan corak dan warna yang beragam.
Berbusana batik dengan berbagai corak, motif dan warna ini melambangkan keberagaman daerah asal setiap mahasiswa yang datang dari berbagai suku, agama ras, dan budaya yang berbeda-beda, mulai dari Aceh, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
"Mengenakan batik ini punya nilai membantuk karakter bangsa kita yang beragam," katanya.
Melalui gerakan mengenakan batik setiap Jumat ini, diharapkan menumbuhkan rasa bangga mahasiswa Polbangtan terhadap budaya bangsa Indonesia dengan terus melestarikannya.
"Mereka kita harapkan ke depan lebih bersemangat untuk mengisi dan membangun bangsa menuju generasi muda pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing," katanya.
Menurut Tri, diakuinya batik Indonesia sebagai warisan dunia oleh UNESCO perlu terus dijaga, dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak terkecuali mahasiswa Polbangtan Bogor sebagai generasi penerus bangsa yang ada di lingkup Kementerian Pertanian.
"Imbauan wajib mengenakan batik setiap Jumat dan setiap pekan sebagai bentuk kebanggaan civitas akademika Polbangtan Bogor terhadap batik nasional," kata Tri.
Ia menambahkan, pelestarian batik dengan bangga menggunakan batik Indonesia adalah upaya mendorong ekonomi masyarakat pengrajin batik, dengan menggunakan batik asli buatan dalam negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018