Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Bogor, Jawa Barat siapkan rekayasa lalu lintas di Jl RE Martadinata yang akan dibangun `fly over` atau jalan layang di perlintasan sebidang rel kereta api pada bulan Oktober mendatang.

"Kita siapkan beberapa pilihan ketika pekerjaan dimulai, arus bisa tetap mengalir, atau dialihkan," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, kepada Antara di Bogor, Jumat.

Jl RE Martadinata selama ini menjadi jalur utama bagi warga wilayah Bogor Barat yang hendak ke Jambu Dua, atau ke Pusat Kota Bogor. Atau sebaliknya dari wilayah Bogor Utara menuju Bogor Barat melewati perlintasan RE Martadinata.

Hampir setiap hari terjadi kepadatan arus lalu lintas di Jl RE Martadinata terutama jam berangkat kerja dan pulang kerja. Jumlah kendaraan roda dua dan empat yang melintas cukup padat, ditambah perjalanan kereta api commuter line setiap 10 menit sekali dilintasi dua sampai tiga kereta.

Ia menjelaskan beberapa rekayasa arus lalu lintas yang akan disiapkan yakni kendaraan yang mengarah dari Jl Sudirman ke RE Martadinata dapat melintas ke Jl Sholis Iskandar melalui Pondok Rumput.

Untuk kendaraan yang dari arah Jambu Dua, lanjutnya, tetap bisa melintas di Jl Sudirman melalui Sistem satu arah (SSA), atau berbelok ke Jl Sawo Jajar masuk ke Pasar Anyar, dan berputar di Jl Kapten Muslihat.

Menurut Teo, akan ada pembahasan bersama terkait rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan di Jl RE Martadinata saat pembangunan `fly over` dimulai Oktober mendatang.

"Biasanya menyesuaikan, kita juga akan sosialisasi dan umumkan jika ada penutupan arus, atau pengalihan," kata Teo.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengatakan pembangunan `fly over` atau jalan layang di perlintasan sebidang J RE Martadinata akan dimulai awal Oktober.

"Inshaa Allah Oktober mulai pembangunan untuk fisik," kata Chusnul.

Chusnul menyebutkan, saat ini proyek `fly over` RE Martadinata telah diawali dengan pembebasan lahan, dan ditargetkan selesai tepat waktu sebelum pekerjaan fisik dilakukan Oktober.

"Begitu beres kita serahkan langsung kepada kementerian agar langsung dieksekusi pembangunan," katanya.

Fly over` Jl RE Martadinata dibangun melalui bantuan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) dengan nilai anggaran mencapai Rp105 miliar.

Menurut Chusnul pekerjaan `fly over` ini menggunakan dua waktu yakni selama 2018 hingga 2019. Panjang diperkirakan sekitar 300 meter.

"Ada dua waktu pekerjaan melewati tahun 2018, sampai 2019," katanya.

Terkait sosialisasi rencana pembangunan yang semakin dekat waktunya, Chusnul menyebutkan pihaknya telah melaksanakan beberapa kali sosialisasi ke wilayah, dan kemasyarakat. Juga telah melakukan musyawarah tentang harga dengan warga yang terkenda dampak pembangunan.

Seluruh warga yang terkenda dampak lanjutnya sudah diberikan informasi awal, selanjutnya, pada pelaksaanaan awal pekerjaan akan ada sosialisasi lagi dari kementerian.

"Artinya masyarakat sudah paham semua, terutama yang kendena dampak, seperti di kelurahan Cibogor, dan lainnya sudah," kata Chusnul.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018