Bogor, 13/3 (Antara) - Fenomena penderita kusta yang dialami satu keluarga asal Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat memberikan informasi bahwa anak-anak rentan tertular kusta atau yang dalam istilah medisnya disebut Lepra.

"Penyebaran kusta masih misterius, tapi salah satu faktor penyebarannya adalah usia anak rentan tertular kusta," kata dr Khuswatun Hasanah, salah satu dokter Rumah Sakit Sehat Terpadu Donpet Duafa yang merawat Aprijal (7) penderita kusta asal Parung Panjang, di Bogor, Rabu.

Menurut Khuswatun, faktor lain penyebaran kusta adalah ketahanan daya tubuh seseoranf. Kusta memiliki masa inkubasi selama dua hingga lima tahun.

Bagi orang yang tinggal atau hidup bersama dengan penderita kusta selama beberapa tahun, tidak menutup kemungkinan virus mikrobateri lepra bisa menyebar ke anggota keluarga lainnya.

"Jika seseorang memiliki daya tahan tubuh lemah, virus ini akan menjangkitinya, apalagi untuk anak-anak akan sangat cepat penularannya," kata dia.

Khuswatun menjelaskan, kusta yang diderita Aprijal dipastikan berasal dari Jiung (48) ayahnya yang juga menderita kusta sejak dua tahun lalu.

Berbeda dengan Aprijal, Jiung menderita kusta kering sehingga tidak menimbulkan luka borok seperti yang dialami Aprijal yang terkenal kusta basah.

Selain itu, kusta hampir sama dengan diabetes, yang bila terluka sedikit akan sulit sembuh dan kemungkinan jika tidak terawat akan semakin besar lukannya.

Kemungkinan Jiung telaten menjaga agar tubuhnya tidak terluka, sehingga kusta di kedua kakinya tidak mengganggu aktivitasnya.

Sementara itu, Aprijal yang sudah tertular kusta dari bapaknya, mengalami kesulitan makan sehingga mempercepat masa inkubasi kusta di dalam tubuhnya.

Penyakit kusta, lanjut Khuswatun bisa dicegah dan disembuhkan. Pengobatan kusta harus dilakukan secara intensif dan penuh ketelatenan dengan rajin mengkonsumsi obat yang diberikan dokter.

Pencegahan kusta juga dapat dilakukan dengan meningkatkan daya tahan tubuh, serta menjaga kesehatan diri dengan meningkatkan kebersihan diri serta lingkungan.

"Penyakit kusta memiliki tanda-tanda, ada baiknya masyarakat memahami gejala kusta, sehingga pencegahan dilakukan sedari dini tidak setelah parah," katanya.

Gejala awal kusta dapat dilihat pada anggota tubuh, bila ada kulit memutih seperti panu berbentuk lingkaran cukup besar, disekitar lingkaran itu kulit terasa ba`al atau tidak berasa bila dicubit atau ditusuk jarum, itu adalah gejala awal, selain itu, si penderita awalnya mengalami demam.

"Jika ada tanda kecil segera diperiksa, jangan sampai sudah multi basiler seperti Aprijal yang lebih dari satu keropeng baru dibawa berobat," katanya.

Sementara itu, menurut Dessy Suprihartini relawan Bogor Barat yang membawa keluarga Jiung, di wilayah Parung Panjang penyakit kusta memang masih menghantui warga.

"Dua tahun lalu juga ada warga yang menderita kusta, sudah tidak terdengar penyakit ini muncul lagi, menimpa satu keluarga," katanya.

Dessy mengharapkan pemerintah melalui Dinas Kesehatan dapat melakukan upaya pencegahan dengan mensosialisasikan penyakit kusta ke masyarakat yang masih awam.

"Masyarakat banyak yang belum tahu penyakit kusta itu, keluarga Jiung ini sempat berobat ke dukun, makanya tidak sembuh dan makin parah," katanya.



Laily R


Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013