Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membutuhkan ahli psikologi atau psikolog untuk membantu pemulihan anak yang menjadi korban kekerasan di wilayah setempat.

"Sejak pertama kali dibentuk sekitar 2,5 tahun lalu KPAD Kabupaten Bekasi belum punya psikolog," kata Komisioner KPAD Kabupaten Bekasi Muhammad Rozak di Cikarang, Selasa.

Padahal menurut dia pemulihan kondisi psikis bagi anak yang menjadi korban kekerasan diperlukan agar korban dapat secepatnya kembali menjalani aktifitas secara normal seperti sebelumnya tanpa dibayangi rasa trauma.

"Konseling sangat diperlukan agar korban dapat melalui trauma yang dialaminya selepas menjadi korban kekerasan," katanya.

Rozak meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi dapat memfasilitasi penyediaan psikolog di kantornya mengingat urgensitas serta maraknya kasus tersebut belakangan?sehingga apabila ada korban langsung bisa dipulihkan kondisinya.

Dia merinci jumlah kekerasan terhadap anak yang dilaporkan ke KPAD Kabupaten Bekasi hingga akhir Agustus tahun ini mencapai 39 kasus. Jumlah tersebut dipastikan meningkat dari tahun sebelumnya.

"Tahun lalu total hanya 35 kasus kekerasan anak yang terjadi, kehadiran psikolog sangat kami butuhkan di sini," katanya.

Ironisnya selain jumlah kasus yang meningkat usia pelaku kekerasan pun kian dini dengan kasus beragam mulai dari keterlibatan anak dalam kasus pengeroyokan, pencurian hingga kekerasan seksual.

"Ini menjadi tren yang meningkat, tidak hanya umur 15 tahun ke atas tapi makin dini. Ada yang terlibat pencurian pada umur 12 tahun, pengeroyokan 14 tahun dan kasus pelecehan seksual itu bahkan ada yang di bawah 12 tahun," katanya.

Kebanyakan kasus terjadi di wilayah perkotaan dan padat penduduk seperti Kecamatan Tambun Selatan, Cikarang Barat, Babelan, Tambun Utara, dan Cibitung dengan penyebab utamanya yakni kurangnya perhatian orang tua.

"Mulai dari kurangnya pengawasan orang tua sehingga anak mudah mendapatkan akses informasi mulai dari yang baik hingga buruk. Di sini peran psikolog dibutuhkan," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D dan Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018