Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Bogor, Jawa Barat, mengkaji tarif angkutan kota (angkot) modern yang akan dioperasionalkan pada akhir September 2018.

"Tarif akan dibahas dulu, bicara tarif berdasarkan hasil rapat dari unsur pemerintah, Organda, dan pemilik angkutan," kata Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bogor Jimmy Hutapea saat dihubungi Antara di Bogor, Selasa.

Sebanyak 25 unit angkot modern telah disiapkan oleh Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) selaku badan hukum yang memiliki angkot untuk mengisi Trans Pakuan Koridor (TPK) 4 yakni Ciawi-Ciparigi.

Pengoperasian angkot modern ini menunggu pengurusan izin trayek dari Dishub Kota Bogor berupa terbitnya Kartu Pengawasan atau KP yakni linsensi bagi angkutan yang melayani satu trayek tertentu.

Penyebutan angkot modern karena berbeda dari angkot konvensional yang sudah ada sebelumnya, baik dari jenis kendaraan maupun daya tampungnya.

Angkot ini dilengkapi pendingin ruangan, televisi, jaringan internet gratis, dan pembayaran secara nontunai.

Menurut Jimmy, pihak Kodjari telah mengajukan besaran tarif sebesar Rp4.000 per penumpang. Tetapi nominal tersebut belum diputuskan.

"Belum bisa ditetapkan besaran tarif sebelum tau hasil layanan seperti apa, karena ini kan menggunakan AC, pasti berbeda biaya operasionalnya," kata Jimmy.

Kehadiran angkot modern sejalan dengan program penataan transportasi di Kota Bogor yakni melalui program rerouting dan konversi angkot.

Angkot modern akan menggantikan keberadaan angkot konvensional sesuai program konversi angkot dengan skema tiga angkot diganti dengan dua angkot modern.

Menurut Jimmy, angkot modern akan mengisi rute yang dilalui angkot konvensional trayek 09 (Sukasari-Warung Jambu/Ciparigi) dan trayek 01 yang kini menjadi trayek 21 (Ciawi-Baranangsiang).

Total ada 180 angkot konvensional yang beroperasi di dua trayek tersebut, dDan akan digantikan secara bertahap dengan kebutuhan 120 angkot modern.

"Angkot modern akan beroperasi di jalur Trans Pakuan, berhenti tidak boleh sembarangan, harus di shelter yang ada," kata Jimmy.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018