NATO pada Jumat (12/9) mengumumkan pembentukan Komando Pusat Timur baru untuk memperkuat sayap timurnya setelah serangkaian pelanggaran wilayah udara sekutu oleh drone Rusia yang disebut NATO sebagai insiden terbesar hingga saat ini di Polandia.

Sekjen NATO Mark Rutte menanggapi insiden saat drone Rusia melanggar wilayah udara Polandia pada Rabu (10/9).

“Kecerobohan Rusia di udara di sepanjang sayap timur kami semakin sering terjadi. Kami telah menyaksikan drone melanggar wilayah udara kami di Rumania, Estonia, Latvia, dan Lituania, baik disengaja maupun tidak, hal itu berbahaya dan tidak dapat diterima,” kata Rutte dalam jumpa pers di Brussel.

Sekjen NATO itu menyebut “tugas inti” aliansi adalah untuk mencegah agresi dan melindungi semua anggotanya dari ancaman.

“Hari ini … NATO meluncurkan Komando Pusat Timur untuk memperkuat postur kami lebih jauh di sepanjang sayap timur kami,” Rutte mengumumkan.

“Dengan kontribusi dari Denmark, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara lain, aktivitas militer ini akan dimulai dalam beberapa hari mendatang,” katanya.

Sumber: Anadolu

 

 


 

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025