Purwakarta (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berencana menjadikan Desa Ciwangi yang berlokasi di Kecamatan Bungursari sebagai pusat kesehatan hewan.
Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan Purwakarta Ade Muhamad Amin di Purwakarta, Minggu, menyatakan pihaknya telah melakukan pembinaan beserta sosialisasi kepada masyarakat Desa Ciwangi terkait dengan pemeliharaan dan kesehatan hewan ternak.
"Layanan kesehatan hewan ini bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat pemeriksaan hewan ternak," kata dia.
Ia mengatakan untuk mencegah endemik penyakit hewan ternak dan hewan peliharaan, itu bisa dilakukan vaksinasi antrak.
Di Purwakarta sendiri tercatat beberapa daerah endemik antraks, yakni beberapa daerah di Kecamatan Cibatu, Campaka, Bungursari, Babakan CIkao, dan Kecamatan Maniis.
"Untuk pemberian vaksin antraks tahap satu dilakukan pada bulan Januari dan Februari, selanjutnya dilakukan tahap dua pada Juli dan Agustus," katanya.
Ade mengaku sudah menyosialisasikan kepada masyarakat terkait pencegahan penyakit hewan ternak itu.
"Untuk sekarang ini memang tidak ada temuan antraks. Tapi kita harus tetap waspada. Terakhir kasus itu terjadi pada burung unta, itu juga terjadi 20 tahun yang lalu," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Sekretaris Dinas Perikanan dan Peternakan Purwakarta Ade Muhamad Amin di Purwakarta, Minggu, menyatakan pihaknya telah melakukan pembinaan beserta sosialisasi kepada masyarakat Desa Ciwangi terkait dengan pemeliharaan dan kesehatan hewan ternak.
"Layanan kesehatan hewan ini bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat pemeriksaan hewan ternak," kata dia.
Ia mengatakan untuk mencegah endemik penyakit hewan ternak dan hewan peliharaan, itu bisa dilakukan vaksinasi antrak.
Di Purwakarta sendiri tercatat beberapa daerah endemik antraks, yakni beberapa daerah di Kecamatan Cibatu, Campaka, Bungursari, Babakan CIkao, dan Kecamatan Maniis.
"Untuk pemberian vaksin antraks tahap satu dilakukan pada bulan Januari dan Februari, selanjutnya dilakukan tahap dua pada Juli dan Agustus," katanya.
Ade mengaku sudah menyosialisasikan kepada masyarakat terkait pencegahan penyakit hewan ternak itu.
"Untuk sekarang ini memang tidak ada temuan antraks. Tapi kita harus tetap waspada. Terakhir kasus itu terjadi pada burung unta, itu juga terjadi 20 tahun yang lalu," kata dia.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018