Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melepas keberangkatan 113 orang peserta program pemagangan ke Jepang dan Jerman melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Horenso.

"Program pemagangan ke Jepang dan Jerman salah satu langkah konkret untuk mempersiapkan tenaga yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga kompeten, berdisiplin dan memiliki pengalaman internasional," kata Bupati Bekasi Ade Kuswara di Cikarang, Selasa.

Dia menjelaskan para peserta dari SMK Mitra Industri Kawasan MM2100 Cikarang Barat tersebut mendapat kesempatan untuk menyerap keterampilan teknis sekaligus mempelajari budaya kerja, etos disiplin serta nilai-nilai produktivitas dari negara-negara maju yang menjadi tujuan program pemagangan ini.

"Dengan begitu, ketika kembali ke tanah air nanti mereka mampu menjadi agen perubahan di lingkungan kerja maupun masyarakat," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi lepas keberangkatan 13 pelajar SMK untuk magang ke Jepang

Dirinya juga menyebut keberangkatan para peserta ini sejalan dengan target pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045 melalui investasi terbesar yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya generasi muda.

"Kita ingin generasi muda memiliki kemampuan adaptif, inovatif dan kompetitif. Dengan program pemagangan ini, mereka akan kembali membawa pengetahuan dan keterampilan baru yang bisa memperkuat daya saing nasional," katanya.

Ia menekankan dunia kerja adalah masa depan yang menuntut sumber daya manusia dengan standar global sehingga program magang internasional menjadi langkah strategis dalam menyiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi transformasi industri, termasuk era Industri 4.0 dan transisi menuju ekonomi hijau.

Baca juga: Pemagangan jadi program prioritas Kementerian Ketenagakerjaan

Ade menjelaskan sebagai pemilik kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, Kabupaten Bekasi memiliki posisi strategis untuk mendukung perekonomian nasional. Salah satunya dengan menyiapkan tenaga kerja terampil guna menjawab kebutuhan sektor industri yang semakin meningkat.

Menurut dia, program pemagangan dipandang sebagai jembatan yang dapat memperkuat hubungan antara pendidikan formal dengan kebutuhan industri. Melalui kurikulum yang selaras serta praktik langsung di negara maju, peserta diharapkan mampu menjawab tantangan ketenagakerjaan, baik di dalam maupun luar negeri.

"Dengan jumlah SMK yang banyak di Kabupaten Bekasi, kita berkomitmen agar para lulusannya tidak hanya terserap di pasar kerja lokal, tetapi juga mampu menembus pasar global. Kerja sama dengan lembaga pelatihan, dunia usaha dan pemerintah pusat menjadi kunci penting untuk melahirkan tenaga kerja unggul," katanya.

Baca juga: Wamenaker sebut program magang ke Jepang tingkatkan daya saing pekerja

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi Ida Farida berharap program ini dapat terus membuka jalan generasi muda untuk memperoleh pengalaman internasional, meningkatkan kualitas individu, serta menciptakan efek ganda berupa transfer ilmu, keterampilan dan budaya kerja produktif yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Keberangkatan 113 peserta ini adalah awal dari perjalanan panjang dalam mencetak SDM Kabupaten Bekasi yang siap bersaing di kancah global. Kami percaya, dengan kerja keras, kedisiplinan dan semangat pantang menyerah, mereka akan kembali sebagai tenaga profesional yang mampu memberi kontribusi besar bagi bangsa dan daerah," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025