Bogor (Antaranews Megapolitan) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar “Pelatihan Perencanaan Basis Data Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat”. Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta dari sepuluh perguruan tinggi se-Indonesia dan digelar di Ruang Mahoni Kampus IPB Taman Kencana, Bogor (29-30/8).
Ketua Panitia, Prof. Dr. Pudji Muljono menyampaikan bahwa pelatihan ini telah digelar untuk keempat kalinya. Pelatihan kali ini diikuti oleh Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Negeri Semarang, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, Universitas Mataram, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Padang dan Universitas “Veteran” Jawa Timur.
“Selain untuk sharing basis data kepada sesama penggiat LPPM, perencanaan basis data PPM merupakan hal yang perlu ditekuni terus, sehingga basis data PPM dapat diaplikasikan oleh seluruh perguruan tinggi dalam penelitian hingga bisa didiseminasikan ke masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan bagi peserta dalam mengenal mekanisme penyusunan basis data PPM, merencanakan struktur basis data PPM di perguruan tinggi, mengisi, memelihara, meremajakan dan memanfaatkan basis data yang telah dibuat untuk menentukan arah kebijakan PPM di perguruan tinggi.
Kepala LPPM dalam hal ini diwakili oleh Wakil Kepala Bidang Penelitian, Prof. Dr. drh. Agik Suprayogi mengatakan hasil-hasil PPM di perguruan tinggi merupakan aset akumulasi pengetahuan, yang akan memperkaya khasanah keilmuan dan selanjutnya dapat menjadi landasan bagi tumbuhnya ilmu-ilmu turunannya atau teknologi terapan yang bermanfaat bagi kehidupan.
“Dengan kemajuan teknologi informasi, dokumentasi dan penyimpanan hasil-hasil PPM dapat dilakukan dengan lebih baik, mudah, dan cepat ditelusuri. Oleh karena itu perguruan tinggi perlu mengembangkannya sesuai dengan keunikan dan keragaman bidang ilmu. Basis data ini dapat bermanfaat untuk menentukan arah kebijakan PPM di perguruan tinggi,” katanya.
Harapannya pelatihan ini memberikan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam merancang mekanisme penyusunan basis data PPM melalui koordinasi antar unit yang terlibat di institusi.
Materi yang disampaikan diantaranya terkait pemanfaatan dan fungsi basis data dalam meningkatkan kinerja PPM, pembentukan tim basis data dan mekanisme kerja, teknik klasifikasi penelitian mengacu pada DIKTI dan RIP masing-masing perguruan tinggi, proses pembuatan basis data, publikasi data PPM dan praktik merancang tim basis data dan mekanisme kerja di institusi masing masing.
Hadir sebagai narasumber diantaranya Wakil Kepala Bidang Penelitian, LPPM IPB, Prof. Dr. drh. Agik Suprayogi, Dosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, Prof. Dr. Pudji Muljono, dosen Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, Dr. Drh. Sri Murtini, dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) IPB, Dr. Dra. Triadiati, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Huda M. Elmatsani, Ssi, M.Kom dan dosen Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB) IPB, Dr.Ir. I Wayan Astika. (Awl/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Ketua Panitia, Prof. Dr. Pudji Muljono menyampaikan bahwa pelatihan ini telah digelar untuk keempat kalinya. Pelatihan kali ini diikuti oleh Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Negeri Semarang, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, Universitas Mataram, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Padang dan Universitas “Veteran” Jawa Timur.
“Selain untuk sharing basis data kepada sesama penggiat LPPM, perencanaan basis data PPM merupakan hal yang perlu ditekuni terus, sehingga basis data PPM dapat diaplikasikan oleh seluruh perguruan tinggi dalam penelitian hingga bisa didiseminasikan ke masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan bagi peserta dalam mengenal mekanisme penyusunan basis data PPM, merencanakan struktur basis data PPM di perguruan tinggi, mengisi, memelihara, meremajakan dan memanfaatkan basis data yang telah dibuat untuk menentukan arah kebijakan PPM di perguruan tinggi.
Kepala LPPM dalam hal ini diwakili oleh Wakil Kepala Bidang Penelitian, Prof. Dr. drh. Agik Suprayogi mengatakan hasil-hasil PPM di perguruan tinggi merupakan aset akumulasi pengetahuan, yang akan memperkaya khasanah keilmuan dan selanjutnya dapat menjadi landasan bagi tumbuhnya ilmu-ilmu turunannya atau teknologi terapan yang bermanfaat bagi kehidupan.
“Dengan kemajuan teknologi informasi, dokumentasi dan penyimpanan hasil-hasil PPM dapat dilakukan dengan lebih baik, mudah, dan cepat ditelusuri. Oleh karena itu perguruan tinggi perlu mengembangkannya sesuai dengan keunikan dan keragaman bidang ilmu. Basis data ini dapat bermanfaat untuk menentukan arah kebijakan PPM di perguruan tinggi,” katanya.
Harapannya pelatihan ini memberikan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam merancang mekanisme penyusunan basis data PPM melalui koordinasi antar unit yang terlibat di institusi.
Materi yang disampaikan diantaranya terkait pemanfaatan dan fungsi basis data dalam meningkatkan kinerja PPM, pembentukan tim basis data dan mekanisme kerja, teknik klasifikasi penelitian mengacu pada DIKTI dan RIP masing-masing perguruan tinggi, proses pembuatan basis data, publikasi data PPM dan praktik merancang tim basis data dan mekanisme kerja di institusi masing masing.
Hadir sebagai narasumber diantaranya Wakil Kepala Bidang Penelitian, LPPM IPB, Prof. Dr. drh. Agik Suprayogi, Dosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, Prof. Dr. Pudji Muljono, dosen Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, Dr. Drh. Sri Murtini, dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) IPB, Dr. Dra. Triadiati, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Huda M. Elmatsani, Ssi, M.Kom dan dosen Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB) IPB, Dr.Ir. I Wayan Astika. (Awl/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018