Akademisi pariwisata syariah Universitas Islam Negeri Mataram Wahyu Khalik mengatakan konsep wisata ramah Muslim yang dikembangkan Pemerintah Nusa Tenggara Barat perlu mendapat penguatan melalui jaminan sertifikasi halal.
"Sertifikasi halal menjadi kunci agar wisatawan merasa aman dan nyaman menikmati layanan pariwisata di Nusa Tenggara Barat," ujar Wahyu Khalik ditemui di Mataram, Kamis.
Wahyu menjelaskan wisatawan memerlukan jaminan berupa sertifikasi halal pada produk dan layanan mulai dari kuliner, akomodasi, hingga fasilitas pendukung.
Menurut dia, ragam produk dan layanan yang mendapat sertifikasi halal dapat meningkatkan daya tarik wisatawan terhadap Nusa Tenggara Barat sekaligus memastikan turis Muslim mendapat layanan sesuai dengan nilai dan kebutuhan agama mereka.
"Dengan mayoritas penduduk Muslim secara tidak langsung sudah mencerminkan praktik wisata ramah Muslim," kata Wahyu.
Sepanjang Januari sampai Juli 2025, Badan Pusat Statistik mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat melalui Bandara Lombok mencapai 51.411 orang.
Pada Juli 2025 ada 10.512 wisatawan mancanegara yang didominasi warga negara Eropa sebanyak 5.278 orang dan ASEAN mencapai 2.645 orang. Adapun jumlah wisatawan mancanegara asal Timur Tengah hanya berjumlah 30 orang.
Lebih lanjut Wahyu menyampaikan Lombok kembali menduduki posisi pertama destinasi pariwisata halal di Indonesia pada 2024.
Baca juga: Gorontalo kembangkan wisata halal
Baca juga: Wisata halal jadi tawaran dan pengalaman menarik bagi wisatawan berminat khusus
Baca juga: IIE 2025 perkuat Indonesia dalam wisata halal dunia
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025