Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar kurs rupiah melemah terbatas seiring tekanan risk off domestik dari aksi demonstrasi.

“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas terhadap dolar AS, walau masih tertekan sentimen risk off domestik dari demonstrasi. Namun, dolar AS juga masih tertekan oleh prospek pemangkasan suku bunga The Fed,” katanya di Jakarta, Selasa.

Kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.350-Rp16.500 per dolar AS. 

Mengutip Anadolu Agency, Federal Reserve diprediksi menurunkan suku bunga pada bulan ini setelah mempertahankan selama sembilan bulan terakhir. Keputusan ini akan menjadi panduan bagi bank-bank sentral dunia lainnya karena semua berfokus pada peta jalan kebijakan The Fed di tengah ketidakpastian tarif.

Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir, disampaikan oleh petinggi The Fed bahwa risiko inflasi meningkat seiring kebijakan perdagangan proteksionis Presiden AS Donald Trump. Isyarat penurunan suku bunga juga disampaikan dalam Jackson Hole Economic Policy Symposium di AS.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta melemah sebesar 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.426 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.419 per dolar AS.



 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025