Bogor (Antaranews Megapolitan) - Peraih emas pertama Asian Games 2018 bagi kontingen Indonesia, Defia Rosmaniar, menerima hadiah dari Pemkot Bogor berupa satu unit hunian (apartemen) di Pine Spring Apartment, Olympic City, kawasan Sentul, Bogor.
Selain apartemen, Pemkot Bogor juga memberikan uang saku senilai Rp25 juta untuk Defia. "Masih banyak yang antre ingin memberikan sesuatu untuk Defia," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam siaran pers yang diterima Antara di Bogor, Selasa.
Satu lagi, yang dijanjikan Pemkot Bogor, yakni ada banyak lapangan pekerjaan yang tersedia untuk masa depan Defia. Mau swasta atau BUMD, terserah Defia. "Defia tinggal pilih mau kerja di Jakarta atau di Bogor," katanya.
Tidak hanya itu, Bima juga menawarkan Defia menjadi sekretaris pribadinya, karena sangat cocok dengan keahlian taekwondonya.
"Kalau mau jadi sekpri (sekretaris pribadi) saya juga bisa, kan jago tuh taekwondonya, kakinya bisa tinggi gitu," kata Bima sembari berkelakar.
Menyinggung anggaran untuk pemberian hadiah atau bonus bagi para atlet Bogor yang berprestasi, termasuk Defia, Bima mengatakan dari APBD sudah dianggarkan dan Ketua KONI juga sudah menganggarkan.
Bima bersama Ketua KONI Kota Bogor secara khusus datang langsung menemui Defia di Jakarta, Senin (20/8).
Tidak hanya datang mengucapkan selamat atas prestasi membanggakan yang diraih atlet taekwondo asal Kota Bogor tersebut, tetapi juga menyerahkan bonus atau "kadeudeuh" yang telah dijanjikan.
"Nomor satu, tentunya kami memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya telah mengharumkan nama Kota Bogor dan membela Indonesia serta memberikan semangat," kata Bima.
Menurut Bima, medali emas pertama yang diraih Defia memberikan motivasi bagi atlet lainnya. "Saat ini juga masih banyak masyarakat yang ingin memberikan hadiah, kami memfasilitasi. Jadi ada reward lah," katanya.
Sementara itu, di hadapan Wali Kota Bogor, Defia Rosmaniar mengaku sudah berlatih bersama Kota Bogor sejak usia 15 tahun.
Dara 23 tahun yang memiliki cita-cita sebagai dokter, juga ikut memperkuat Kota Bogor pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Oktober 2018 mendatang.
"Alhamdulillah dan terima kasih kepada Pemkot dan KONI Kota Bogor. Ini banyak banget ya, jadi bisa buat tabungan. Ada tempat tinggal apartemen juga. Makasih banget untuk Bogor yang sudah kasih apresiasi sebanyak ini," kata Defia.
Defia Rosmaniar menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia dari cabang taekwondo, setelah mengalahkan atlet Iran, Marjan Salahshouri dengan skor 8.690-8.470.
Selain Defia, Pemkot Bogor juga menyiapkan bonus bagi atlet-atlet kota itu yang berlaga di Asian Games 2018.
Tercatat ada 10 atlet yang ikut berlaga, yakni Siti Latifa, Szalsza Maulida dan Khasani Najmu di cabang olahraga Kurash, Muhammad Purkon (angkat besi), Fujiyanti Widia (panjat tebing), Horas Manurung (Judo), Maulana Haidir (taekwondo), Yuda Firmansyah (Kano/kayak sprint, dan Idan Fauzan Richsan (atletik).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Selain apartemen, Pemkot Bogor juga memberikan uang saku senilai Rp25 juta untuk Defia. "Masih banyak yang antre ingin memberikan sesuatu untuk Defia," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam siaran pers yang diterima Antara di Bogor, Selasa.
Satu lagi, yang dijanjikan Pemkot Bogor, yakni ada banyak lapangan pekerjaan yang tersedia untuk masa depan Defia. Mau swasta atau BUMD, terserah Defia. "Defia tinggal pilih mau kerja di Jakarta atau di Bogor," katanya.
Tidak hanya itu, Bima juga menawarkan Defia menjadi sekretaris pribadinya, karena sangat cocok dengan keahlian taekwondonya.
"Kalau mau jadi sekpri (sekretaris pribadi) saya juga bisa, kan jago tuh taekwondonya, kakinya bisa tinggi gitu," kata Bima sembari berkelakar.
Menyinggung anggaran untuk pemberian hadiah atau bonus bagi para atlet Bogor yang berprestasi, termasuk Defia, Bima mengatakan dari APBD sudah dianggarkan dan Ketua KONI juga sudah menganggarkan.
Bima bersama Ketua KONI Kota Bogor secara khusus datang langsung menemui Defia di Jakarta, Senin (20/8).
Tidak hanya datang mengucapkan selamat atas prestasi membanggakan yang diraih atlet taekwondo asal Kota Bogor tersebut, tetapi juga menyerahkan bonus atau "kadeudeuh" yang telah dijanjikan.
"Nomor satu, tentunya kami memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya telah mengharumkan nama Kota Bogor dan membela Indonesia serta memberikan semangat," kata Bima.
Menurut Bima, medali emas pertama yang diraih Defia memberikan motivasi bagi atlet lainnya. "Saat ini juga masih banyak masyarakat yang ingin memberikan hadiah, kami memfasilitasi. Jadi ada reward lah," katanya.
Sementara itu, di hadapan Wali Kota Bogor, Defia Rosmaniar mengaku sudah berlatih bersama Kota Bogor sejak usia 15 tahun.
Dara 23 tahun yang memiliki cita-cita sebagai dokter, juga ikut memperkuat Kota Bogor pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Oktober 2018 mendatang.
"Alhamdulillah dan terima kasih kepada Pemkot dan KONI Kota Bogor. Ini banyak banget ya, jadi bisa buat tabungan. Ada tempat tinggal apartemen juga. Makasih banget untuk Bogor yang sudah kasih apresiasi sebanyak ini," kata Defia.
Defia Rosmaniar menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia dari cabang taekwondo, setelah mengalahkan atlet Iran, Marjan Salahshouri dengan skor 8.690-8.470.
Selain Defia, Pemkot Bogor juga menyiapkan bonus bagi atlet-atlet kota itu yang berlaga di Asian Games 2018.
Tercatat ada 10 atlet yang ikut berlaga, yakni Siti Latifa, Szalsza Maulida dan Khasani Najmu di cabang olahraga Kurash, Muhammad Purkon (angkat besi), Fujiyanti Widia (panjat tebing), Horas Manurung (Judo), Maulana Haidir (taekwondo), Yuda Firmansyah (Kano/kayak sprint, dan Idan Fauzan Richsan (atletik).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018