Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan memfasilitasi pertemuan lanjutan antara pemerintah dan pelaku usaha yang secara garis besar membahas penguatan dan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu malam, mengatakan pertemuan tersebut akan dimulai minggu depan dan dilakukan secara satu per satu.
Rosan menjelaskan bahwa pelaku usaha yang diutamakan dalam pertemuan lanjutan tersebut adalah pengusaha dari sektor pertambangan, minyak dan gas, serta komoditas.
Ia mengetakan bahwa pelaku usaha dari sektor pertambangan akan menjadi pertimbangan utama.
"Sektor batubara untuk menaikkan produksi sampai 40-50 juta ton itu bisa dilakukan segera karena infrastrukturnya sudah ada. Perusahaan batubara juga sudah menyanggupi," ujar Rosan.
Pertemuan antara pelaku usaha dan pemerintah dilakukan secara "one-on-one" karena setiap pengusaha mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga penyelesaian masalahnya juga memiliki perbedaan.
"Ini sejalan dengan arahan Presiden bahwa ada pertemuan reguler, sehingga semua isu bisa ditanggapi dengan cepat dan implementasinya bisa dijalankan," kata Rosan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu malam, mengatakan pertemuan tersebut akan dimulai minggu depan dan dilakukan secara satu per satu.
Rosan menjelaskan bahwa pelaku usaha yang diutamakan dalam pertemuan lanjutan tersebut adalah pengusaha dari sektor pertambangan, minyak dan gas, serta komoditas.
Ia mengetakan bahwa pelaku usaha dari sektor pertambangan akan menjadi pertimbangan utama.
"Sektor batubara untuk menaikkan produksi sampai 40-50 juta ton itu bisa dilakukan segera karena infrastrukturnya sudah ada. Perusahaan batubara juga sudah menyanggupi," ujar Rosan.
Pertemuan antara pelaku usaha dan pemerintah dilakukan secara "one-on-one" karena setiap pengusaha mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga penyelesaian masalahnya juga memiliki perbedaan.
"Ini sejalan dengan arahan Presiden bahwa ada pertemuan reguler, sehingga semua isu bisa ditanggapi dengan cepat dan implementasinya bisa dijalankan," kata Rosan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018