Karawang (Antaranews Megapolitan) - Puluhan pelajar SD Negeri Tirtasari III Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di teras sekolah menyusul rusaknya beberapa ruang kelas di sekolah tersebut.
"Kegiatan belajar-mengajar harus terus berlangsung," kata Kepala SD Negeri Tirtasari III, Acep Suryadi, diKarawang, Senin.
Ia menyatakan, pihaknya terpaksa membagi dan memanfaatkan seluruh bagian bangunan sekolah, termasuk teras sekolah, agar seluruh pelajar bisa tetap menjalani kegiatan belajar-mengajar.
Selain menggunakan teras, pihak sekolah juga terpaksa menyekat dua ruangan kelas yang kondisinya masih baik untuk kelas 1-4, sedangkan pelajar kelas 5, itu ada ruang kelasnya.
Para pelajar dari kelas 1-4 itu belajar secara bergantian dengan sistem jadwal bergantian karena beberapa ruangan kelas tidak dapat digunakan.
"Pelajar yang menjalani kegiatan belajar-mengajar di teras sekolah itu ialah kelas 6. Itu sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir ini," katanya.
Acep mengemukakan, agar proses belajar-mengajar itu bisa kembali normal, maka diharapkan pemerintah bisa segera membantu memperbaiki ruang kelas yang nyaris ambruk di sekolah tersebut, agar tidak ada lagi siswa yang belajar di teras sekolah.
Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD Karawang, Budiwanto meminta Pemkab Karawang memprioritaskan penangangan ruang kelas rusak, sekaligus penambahan ruang kelas baru.
"Masih banyaknya sekolah rusak di Karawang ini bukan karena masalah anggaran, tetapi karena Dinas Pendidikan kurang fokus saja menangani infrastruktur sekolah," katanya.
Ia mengatakan jika melihat potensi dan struktur APBD Karawang dari tahun ke tahun, seharusnya di kabupaten ini sudah tidak ada lagi sekolah rusak.
Pada 2018, pendapatan Karawang diproyeksikan mencapai sekitar Rp4 triliun dengan belanja daerah hingga Rp4,33 triliun.
"Jadi, sebenarnya masalah utamanya ini bukan anggaran, Tetapi karena memang fokus menangani infrastruktur sekolah, khususnya gedung sekolah, masih sangat minim," ujar Budiwanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kegiatan belajar-mengajar harus terus berlangsung," kata Kepala SD Negeri Tirtasari III, Acep Suryadi, diKarawang, Senin.
Ia menyatakan, pihaknya terpaksa membagi dan memanfaatkan seluruh bagian bangunan sekolah, termasuk teras sekolah, agar seluruh pelajar bisa tetap menjalani kegiatan belajar-mengajar.
Selain menggunakan teras, pihak sekolah juga terpaksa menyekat dua ruangan kelas yang kondisinya masih baik untuk kelas 1-4, sedangkan pelajar kelas 5, itu ada ruang kelasnya.
Para pelajar dari kelas 1-4 itu belajar secara bergantian dengan sistem jadwal bergantian karena beberapa ruangan kelas tidak dapat digunakan.
"Pelajar yang menjalani kegiatan belajar-mengajar di teras sekolah itu ialah kelas 6. Itu sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir ini," katanya.
Acep mengemukakan, agar proses belajar-mengajar itu bisa kembali normal, maka diharapkan pemerintah bisa segera membantu memperbaiki ruang kelas yang nyaris ambruk di sekolah tersebut, agar tidak ada lagi siswa yang belajar di teras sekolah.
Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD Karawang, Budiwanto meminta Pemkab Karawang memprioritaskan penangangan ruang kelas rusak, sekaligus penambahan ruang kelas baru.
"Masih banyaknya sekolah rusak di Karawang ini bukan karena masalah anggaran, tetapi karena Dinas Pendidikan kurang fokus saja menangani infrastruktur sekolah," katanya.
Ia mengatakan jika melihat potensi dan struktur APBD Karawang dari tahun ke tahun, seharusnya di kabupaten ini sudah tidak ada lagi sekolah rusak.
Pada 2018, pendapatan Karawang diproyeksikan mencapai sekitar Rp4 triliun dengan belanja daerah hingga Rp4,33 triliun.
"Jadi, sebenarnya masalah utamanya ini bukan anggaran, Tetapi karena memang fokus menangani infrastruktur sekolah, khususnya gedung sekolah, masih sangat minim," ujar Budiwanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018