Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat bersinergi dengan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP) Kementerian Pertanian untuk memajukan sektor pertanian melalui pengembangan inovasi teknologi.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat usai meninjau Agro Inovasi Fair (AIF) On The Spot 2018 yang digelar BPATP di Kota Bogor, Kamis.
"Saya pikir dengan teknologi yang ada kita bisa memproduksi produk-produk pertanian yang hebat dari Kota Bogor," kata Ade.
Ia mengatakan, saat ini Kota Bogor memiliki luas lahan pertanian kurang lebih 260 hektare dan terus dipertahankan. Dengan lahan yang semakin terbatas, pemanfaatan dilakukan dengan baik bagi kepentingan masyarakat.
Oleh karena itu, Ade berharap sinergi antara Pemkot Bogor dengan BPATP Kementerian Pertanian, dapat memanfaatkan lahan pertanian yang terbatas itu demi kesejahteraan masyarakat.
Selain dalam bidang inovasi dan teknologi, sinergi antara OPD Kota Bogor dengan BPATP Kementerian Pertanian juga dapat melahirkan generasi muda pertanian yang mampu menghasilkan inovasi teknologi.
"Terima kasih kepada BPATP yang telah membuka wawasan kami, Insya Allah dari berbagai sektor dan OPD bisa bersinergi dengan memanfaatkan lahan yang ada demi kesejahteraan masyarakat," kata Ade.
Ade menunjuk Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat bersinergi dengan BPAT terkait regenerasi petani muda, dan juga pengolahan serta pemasaran produk pertanian.
"Sabtu kita akan berkunjung ke Mulyaharja untuk melihat lahan pertanian yang ada, agar bisa dimanfaatkan," ujar Ade.
Sementara itu, Kepala BPATP Kementerian Pertanian, Retno Sri Hartati Mulyandari menyatakan siap bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan percepatan invensi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian.
Menurut Retno, BPATP memiliki tugas dalam mendesiminasikan hasil inovasi agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Salah satu yang akan dilakukan dalam waktu dekat bersama Kota Bogor yakni implementasi teknologi Berbangtan, di Pasar Bogor.
"Dalam kegiatan ini BPATP akan memasukan teknologi vinegar air kelapa atau zat tambahan untuk pengawet alami," katanya.
Ia mengatakan, teknologi vinegar air kelapa bisa digunakan untuk makanan termasuk tahu, daging sapi, dan ayam.
"Vinegar tidak berbahaya justru ada manfaatnya karena dari air kelapa," katanya.
Retno berharap, agenda ini segera bisa diimplementasikan dan selama kegiatan berlangsung akan dikawal oleh para peneliti dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian.
"Kerja sama yang lain kita akan coba kembangkan kolaborasi yang intensif pada masyarakat umum," kata Retno.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat usai meninjau Agro Inovasi Fair (AIF) On The Spot 2018 yang digelar BPATP di Kota Bogor, Kamis.
"Saya pikir dengan teknologi yang ada kita bisa memproduksi produk-produk pertanian yang hebat dari Kota Bogor," kata Ade.
Ia mengatakan, saat ini Kota Bogor memiliki luas lahan pertanian kurang lebih 260 hektare dan terus dipertahankan. Dengan lahan yang semakin terbatas, pemanfaatan dilakukan dengan baik bagi kepentingan masyarakat.
Oleh karena itu, Ade berharap sinergi antara Pemkot Bogor dengan BPATP Kementerian Pertanian, dapat memanfaatkan lahan pertanian yang terbatas itu demi kesejahteraan masyarakat.
Selain dalam bidang inovasi dan teknologi, sinergi antara OPD Kota Bogor dengan BPATP Kementerian Pertanian juga dapat melahirkan generasi muda pertanian yang mampu menghasilkan inovasi teknologi.
"Terima kasih kepada BPATP yang telah membuka wawasan kami, Insya Allah dari berbagai sektor dan OPD bisa bersinergi dengan memanfaatkan lahan yang ada demi kesejahteraan masyarakat," kata Ade.
Ade menunjuk Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat bersinergi dengan BPAT terkait regenerasi petani muda, dan juga pengolahan serta pemasaran produk pertanian.
"Sabtu kita akan berkunjung ke Mulyaharja untuk melihat lahan pertanian yang ada, agar bisa dimanfaatkan," ujar Ade.
Sementara itu, Kepala BPATP Kementerian Pertanian, Retno Sri Hartati Mulyandari menyatakan siap bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan percepatan invensi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian.
Menurut Retno, BPATP memiliki tugas dalam mendesiminasikan hasil inovasi agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Salah satu yang akan dilakukan dalam waktu dekat bersama Kota Bogor yakni implementasi teknologi Berbangtan, di Pasar Bogor.
"Dalam kegiatan ini BPATP akan memasukan teknologi vinegar air kelapa atau zat tambahan untuk pengawet alami," katanya.
Ia mengatakan, teknologi vinegar air kelapa bisa digunakan untuk makanan termasuk tahu, daging sapi, dan ayam.
"Vinegar tidak berbahaya justru ada manfaatnya karena dari air kelapa," katanya.
Retno berharap, agenda ini segera bisa diimplementasikan dan selama kegiatan berlangsung akan dikawal oleh para peneliti dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian.
"Kerja sama yang lain kita akan coba kembangkan kolaborasi yang intensif pada masyarakat umum," kata Retno.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018