Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan tingginya tingkat pencemaran limbah di sumber air baku Saluran Irigasi Babelan, Kabupaten Bekasi, yang berakibat pada kualitas produksi.

"Air baku di lokasi tersebut kita beli dari Perum Jasa tirta (PJT) II. Seharusnya PJT II jangan cuma jual, tapi juga perhatikan kualitas airnya," kata Kepala Bagian Humas dan Hukum PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Yusmet di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, sumber air baku Saluran Irigasi yang membentang Pintu Air Bendung Kali Bekasi di Jalan M Hasibuan, Bekasi Selatan, Kota Bekasi hingga Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi dipenuhi sampah rumah tangga.

Bahkan, aliran air nampak menghitam dan berbau akibat kontaminasi limbah yang diduga berasal dari industri.

Sumbatan sampah rumah tangga seperti plastik, logam, hingga perabotan bekas rumah tangga nampak menyumbat aliran sungai.

Situasi itu berimbas pada volume air baku yang sampai di Instalasi Pengolahan Air (IPA)  Cabang Pondokungu dan IPA Tarumajaya.

"Wilayah Tarumajaya sedang butuh tambahan 150 liter per detik. IPA Babelan secara kapasitas sudah melebihi kuota, tapi air baku kita terkendala sampah yang luar biasa," katanya.

PJT II saat ini diminta pihaknya untuk melakukan pembersihan saluran air baku agar bahan baku yang tersedia siap sepenuhnya untuk dikelola PDAM.

Selain itu, pihaknya juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (LH) setempat untuk untuk membantu membersihkan saluran tersebut.

"Kendala di babelan saat ini ada 200 liter per detik air air baku yang masih terkontaminasi limbah, seperti bakteri ecoli, plastik dan lainnya. Pencemarannya cukup tinggi," katanya.

Pihaknya juga sering mendatangi kantor PJT II, namun respons yang diharapkan belum kunjung terealisasi.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018