Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membangun 95 sumur bor air tanah dengan anggaran mencapai Rp 10 miliar yang bersumber dari APBD Murni 2018 setempat.

"Tahun ini total ada 95 titik sumur bor air tanah yang kita bangun, tersebar di beberapa Kecamatan," kata Kepala Bidang Pengairan dan Sumber Daya Air (PSDA) pada Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Nur Chaidir di Cikarang, Rabu.

Menurut Chaidir perbedaan kondisi hidrologi di sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi kerap menjadi faktor penghambat masyarakat untuk mendapatkan akses air bersih.

"Padahal air bersih memiliki nilai yang strategis dan menjadi sumber kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari dengan tingkat ketergantungan atas pasokan air baku dari air tanah yang begitu tinggi," katanya.

Pembangunan sumbur bor air tanah itu diprioritaskan untuk daerah yang mengalami krisis air dan daerah tertinggal dengan harapan adanya pasokan air bersih mampu menunjang pembangunan infrastruktur dan peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.

"Paling banyak di daerah padat penduduk seperti di Tambun Selatan, Kedungwaringin dan lain sebagainya," katanya.

Dia melanjutkan pembangunan sumur bor air tanah ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan melainkan telah melalui penelitian dengan menggunakan teknik Geolistrik.

"Jadi tidak semua tempat bisa kita bangun karena kita harus melihat ketersediaan air tanahnya terlebih dahulu apakah bisa dibangun atau tidak supaya pembangunannya nanti jangan sia-sia atau tidak bisa digunakan karena tidak ada sumber airnya," katanya.

Dari hasil penelitian tersebut sejumlah Kecamatan seperti Cibarusah, Bojongmangu, dan Serang Baru tidak dapat dijadikan titik pengeboran untuk itu pihaknya mengupayakan untuk membangun sumur imbuhan sekaligus membuat kolam penampungan.

"Karena Kecamatan itu jadi langganan kekeringan saat musim kemarau," katanya.

Chaidir menambahkan penanganan masalah kekeringan membutuhkan kerja sama beberapa pihak di antaranya Dinas Lingkungan Hidup(LH), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"LH misalnya, dengan melakukan reboisasi dan normalisasi sungai yang melintas di Kabupaten Bekasi.

Masalah kekeringan juga sudah teratasi dengan adanya bantuan dari PDAM Tirta Bhagasasi dan BPBD Kabupaten Bekasi yang memberikan pasokan air bersih kepada masyarakat secara gratis.

"PDAM sendiri sudah melakukan penambahan peningkatan produksi air bersih per detiknya, sehingga masalah kekeringan dan air bersih di wilayah selatan seperti Cibarusah, Bojongmangu dan sekitarnya sebetulnya sudah kita antisipasi," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D dan Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018