Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Salsabila Putri Reivalita (14), Pelajar asal Kota Bekasi, provinsi Jawa Barat, membawa pulang medali perunggu atas prestasinya pada ajang International Mathematics Contest ke-14, yang digelar di Singapura, Juli 2018.
"Ada 15 negara yang berpartisipasi di ajang tersebut. Dari Indonesia ada beberapa yang ikut berpartisipasi, dan Alhamdulillah saya bisa bawa pulang medali perunggu untuk kategori junior," kata Salsabila di Bekasi, Selasa.
Siswi SMPN 12 Kota Bekasi kelas IX itu berpartisipasi secara mandiri bersama Klinik Matematika, dan IPA yang diikutinya dengan menjalani karantina selama sepekan yang harus dilakoninya.
"Saat karantina, kami disodori berbagai macam jenis soal yang harus bisa dipecahkan. Saat kompetisi berlangsung, ternyata memang tidak banyak yang meleset dari bentuk soal yang dikerjakan saat latihan," katanya.
Salsabila mengaku sempat menghadapi kendala, di antaranya penggunaan Bahasa Inggris sebagai pengantar soal yang diujikan.
Namun dengan bekal latihan yang dijalani sebelumnya, ia mampu memecahkan soal yang diujikan.
"Saya suka soal-soal matematika sejak kelas 2 sekolah dasar. Kebetulan sempat ikut kelas khusus belajar matematika KUMON, juga di dekat rumah," katanya lagi.
Kepala SMPN 12 Kota Bekasi Sungkawati mengaku bangga dengan prestasi anak didiknya tersebut, karena keikutsertaan Salsabila di ajang tersebut, murni atas inisiatif juga pembiayaan akomodasi secara mandiri.
"Anaknya hanya izin ke sekolah untuk ikut berpartisipasi di kompetisi tersebut. Ternyata kembali dari sana membawa pulang medali dan prestasi yang membanggakan," katanya.
Diundang secara khusus ke Kantor Pemerintah Kota Bekasi
Atas prestasi tersebut, pihaknya diundang secara khusus ke Kantor Pemerintah Kota Bekasi oleh Penjabat Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah.
Salsabila memperoleh uang pembinaan yang diberikan Ruddy, juga Bank Jawa Barat Kota Bekasi.
"Inginnya tentu bisa menggantikan biaya akomodasi yang dikeluarkan saat kemarin berangkat bertanding dengan biaya mandiri. Namun karena tidak ada pos khusus pada dinas terkait, akhirnya kadeudeuh dikumpulkan seadanya dari kocek pribadi dan ditambah dari BJB. Walau tidak besar, tapi ini bentuk apresiasi pemerintah daerah atas prestasi membanggakan ini," katanya.
Ruddy mengharapkan sejumlah dinas terkait bisa mengalokasikan anggaran pemberian kadeudeuh supaya sewaktu-waktu bisa dialokasikan kepada mereka yang berprestasi. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Ada 15 negara yang berpartisipasi di ajang tersebut. Dari Indonesia ada beberapa yang ikut berpartisipasi, dan Alhamdulillah saya bisa bawa pulang medali perunggu untuk kategori junior," kata Salsabila di Bekasi, Selasa.
Siswi SMPN 12 Kota Bekasi kelas IX itu berpartisipasi secara mandiri bersama Klinik Matematika, dan IPA yang diikutinya dengan menjalani karantina selama sepekan yang harus dilakoninya.
"Saat karantina, kami disodori berbagai macam jenis soal yang harus bisa dipecahkan. Saat kompetisi berlangsung, ternyata memang tidak banyak yang meleset dari bentuk soal yang dikerjakan saat latihan," katanya.
Salsabila mengaku sempat menghadapi kendala, di antaranya penggunaan Bahasa Inggris sebagai pengantar soal yang diujikan.
Namun dengan bekal latihan yang dijalani sebelumnya, ia mampu memecahkan soal yang diujikan.
"Saya suka soal-soal matematika sejak kelas 2 sekolah dasar. Kebetulan sempat ikut kelas khusus belajar matematika KUMON, juga di dekat rumah," katanya lagi.
Kepala SMPN 12 Kota Bekasi Sungkawati mengaku bangga dengan prestasi anak didiknya tersebut, karena keikutsertaan Salsabila di ajang tersebut, murni atas inisiatif juga pembiayaan akomodasi secara mandiri.
"Anaknya hanya izin ke sekolah untuk ikut berpartisipasi di kompetisi tersebut. Ternyata kembali dari sana membawa pulang medali dan prestasi yang membanggakan," katanya.
Diundang secara khusus ke Kantor Pemerintah Kota Bekasi
Atas prestasi tersebut, pihaknya diundang secara khusus ke Kantor Pemerintah Kota Bekasi oleh Penjabat Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah.
Salsabila memperoleh uang pembinaan yang diberikan Ruddy, juga Bank Jawa Barat Kota Bekasi.
"Inginnya tentu bisa menggantikan biaya akomodasi yang dikeluarkan saat kemarin berangkat bertanding dengan biaya mandiri. Namun karena tidak ada pos khusus pada dinas terkait, akhirnya kadeudeuh dikumpulkan seadanya dari kocek pribadi dan ditambah dari BJB. Walau tidak besar, tapi ini bentuk apresiasi pemerintah daerah atas prestasi membanggakan ini," katanya.
Ruddy mengharapkan sejumlah dinas terkait bisa mengalokasikan anggaran pemberian kadeudeuh supaya sewaktu-waktu bisa dialokasikan kepada mereka yang berprestasi. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018