Bogor (Antaranews Megapolitan) - Satreskrim Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, gerak cepat mengamankan sejumlah remaja yang diduga terlibat tawuran di belakang Terminal Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
   
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Agah Sonjaya saat dihubungi Antara melalui selulernya, Rabu, menyebutkan, sejak tadi malam hingga hari ini pihaknya masih mengamankan sejumlah orang yang diduga terlibat tawuran Bubulak.
   
"Kami belum menentukan siapa di antara mereka yang jadi pelaku, atau saksi, karena kita masih gelar perkara," kata Agah.
   
Peristiwa tawuran kembali terjadi Selasa (31/7) malam di belakang Terminal Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, seorang pelajar dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
     
Agah membenarkan, peristiwa tawuran di Bubulak menewaskan seorang pelajar. Dan ini kali kedua peristiwa tawuran terjadi di bulan Juli hingga menimbulkan korban jiwa. 
   
"Memang benar ada korban,  berstatus pelajar SMP," katanya.
   
Sepanjang bulan Juli telah terjadi sejumlah aksi tawuran, dan dua orang meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam.
   
Korban pertama berinisal RIF, meninggal dunia Minggu (15/7) lalu, setelah terlibat perkelahian antar kelompok yang sama-sama masih pelajar, terjadi di Jl Ahmad Yani, Kota Bogor. 
   
Korban kedua diduga terlibat tawuran, Selasa malam terjadi di belakang Terminal Bubulak. 
    
Penangkapan sejumlah pelaku tawuran Terminal Bubulak, disiarkan dalam Instagram resmi Polresta Bogor Kota. 
   
Melalui siaran Instagram Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya  menginstruksikan seluruh jajaran Polsek untuk meningkatkan pengawasan di wilayahnya dan ke sekolah-sekolah. 
    
"Kami memerintahkan para Kapolsek maupun perwira Binmas untuk melakukan razia-razia terhadap sekolah-sekoah yang rawan tawuran," kata Ulung. 
    
Tidak hanya itu, Ulung juga menempatkan personel-personel anggota Polresta Bogor Kota khususnya Sabhara maupun tim Leon, dan Polsek untuk mengawasi setiap anak-anak yang pulang sekolah. 
    
"Kami juga merekomendasikan kepada Pemda dalam hal ini Pemkot Bogor maupun kabupaten, khususnya kepala dinas pendidikan berkerjasama agar tidak terjadi lagi tawuran antar pelajar," kata Ulung. 
    
Kepada pelaku, Ulung menyatakan akan menindak tegas pelaku dan memproses secara hukum sesuai Undang-Undang perlindungan anak yang berlaku. 
    
Ulung juga mengimbau peran aktif masyarakat bersama-sama Kepolisian mencegah terjadinya tawuran yang dapat merusak masa depan anak bangsa. 
    
"Kasihan anak-anak kita ini, masa depannya akan jadi bagaimana kalau terlibat tawuran. Orang tua dan guru meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya selama di sekolah dan juga di rumah," kata Ulung.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018