Karawang (Antaranews Megapolitan) - Ribuan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengumandangkan takbir dan shalawat saat menyambut rombongan Laskar Santri pada hari kesembilan "long march" Ciamis-Jakarta, di areal Gedung Olahraga (Gor) Karawang, Sabtu.
Aksi long march Ciamis-Jakarta Laskar Santri untuk Muhaimin Iskandar for Wakil Presiden (Wapres) 2019 itu mendapat sambutan meriah dari kalangan santri, ulama dan tokoh masyarakat Karawang.
Ketua Penyambutan Long March Laskar Santri, Rahmat Hidayat Djati, mengatakan kalau penyambutan tersebut merupakan bentuk kesungguhan kaum santri yang rindu memiliki pemimpin dari kalangan santri yang melakukan perubahan perubahan.
"Setelah ditinggal Gus Dur, kami merasa kehilangan sosok, dan kini ada Cak Imin (Muhaimin Iskandar) yang mewakili politik kaum santri. Kami tergugah atas aksi longmarch ini," katanya.
Dikatakannya, peserta penyambutan ini terdiri atas pimpinan pesantren, santri, majelis taklim, bobotoh Karawang dan pengurus Nahdlatul Ulama se-Karawang. Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari juga ikut serta dalam penyambutan itu.
"Ada sekitar 3.000 masyarakat yang menyambut Laskar Santri di Karawang. Kemudian, aksi long march dilanjutkan menuju Bekasi dengan dilepas oleh Rais Syuriyah PCNU Karawang KH Ade Fatahillah," kata dia.
Sementara itu, Korlap Long March Laskar Santri, Johan J Anwari mengatakan para santri melalui aksi jalan kakinya dari Ciamis sampai Jakarta, membawa mandat para kiai dan ulama, agar Cak Imin menjadi pemimpin bangsa.
Hal itu disampaikan karena sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh sosok yang agamis, tetapi juga nasionalis.
"Perjalanan kita sudah sembilan hari, kepentingan untuk mengawal amanat para kiai agar Cak Imin agar menjadi pemimpin bangsa. Para kiai di berbagai daerah sudah berkomitmen bahwa Indonesia harus memiliki pemimpin yang berlatar belakang religius sekaligus nasionalis," kata dia.
Di Jakarta, para santri akan menemui Cak Imin langsung, karena aksi ini diniatkan khusus untuk Cak Imin.
"Kita hanya menyerahkan mandat para kiai kalau Cak Imin harus menjadi pemimpin Indonesia, dan itu harus menjadi pertimbangan pak Joko Widodo," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Aksi long march Ciamis-Jakarta Laskar Santri untuk Muhaimin Iskandar for Wakil Presiden (Wapres) 2019 itu mendapat sambutan meriah dari kalangan santri, ulama dan tokoh masyarakat Karawang.
Ketua Penyambutan Long March Laskar Santri, Rahmat Hidayat Djati, mengatakan kalau penyambutan tersebut merupakan bentuk kesungguhan kaum santri yang rindu memiliki pemimpin dari kalangan santri yang melakukan perubahan perubahan.
"Setelah ditinggal Gus Dur, kami merasa kehilangan sosok, dan kini ada Cak Imin (Muhaimin Iskandar) yang mewakili politik kaum santri. Kami tergugah atas aksi longmarch ini," katanya.
Dikatakannya, peserta penyambutan ini terdiri atas pimpinan pesantren, santri, majelis taklim, bobotoh Karawang dan pengurus Nahdlatul Ulama se-Karawang. Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari juga ikut serta dalam penyambutan itu.
"Ada sekitar 3.000 masyarakat yang menyambut Laskar Santri di Karawang. Kemudian, aksi long march dilanjutkan menuju Bekasi dengan dilepas oleh Rais Syuriyah PCNU Karawang KH Ade Fatahillah," kata dia.
Sementara itu, Korlap Long March Laskar Santri, Johan J Anwari mengatakan para santri melalui aksi jalan kakinya dari Ciamis sampai Jakarta, membawa mandat para kiai dan ulama, agar Cak Imin menjadi pemimpin bangsa.
Hal itu disampaikan karena sudah saatnya Indonesia dipimpin oleh sosok yang agamis, tetapi juga nasionalis.
"Perjalanan kita sudah sembilan hari, kepentingan untuk mengawal amanat para kiai agar Cak Imin agar menjadi pemimpin bangsa. Para kiai di berbagai daerah sudah berkomitmen bahwa Indonesia harus memiliki pemimpin yang berlatar belakang religius sekaligus nasionalis," kata dia.
Di Jakarta, para santri akan menemui Cak Imin langsung, karena aksi ini diniatkan khusus untuk Cak Imin.
"Kita hanya menyerahkan mandat para kiai kalau Cak Imin harus menjadi pemimpin Indonesia, dan itu harus menjadi pertimbangan pak Joko Widodo," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018