Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Gelombang pasang yang terjadi di Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tidak mempengaruhi aktivitas nelayan Palabuhanratu dan masih tetap melaut.

"Gelombang pasang di perairan laut Palabuhanratu memang tidak terlalu besar, berbeda dengan perairan laut Karanghawu, Kecamatan Cisolok dan Pantai Ujunggeteng, Kecamatan Ciracap," kata?Kasie Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) Tatang Suherman di Sukabumi, Jumat.

Menurut dia, nelayan di Palabuhanratu sudah terbiasa dengan kondisi anomali cuaca di laut sehingga mereka mengetahui kapan waktunya melaut. Namun demikian, pihaknya tetap memberikan imbauan kepada nelayan agar selalu waspada dan berhati-hati.

Selain itu, nelayan yang melaut pun agar melengkapi dengan alat keselamatan seperti live jaket, pelampung, alat komunikasi dan lain-lain.? Tapi secara umum perairan laut Palabuhanratu masih aman untuk diarungi nelayan.

Gelombang pasang ini dikarenakan perubahan cuaca dengan ditandai kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang laut. Sehingga air menjadi pasang hingga ke daratan.

"Dari pantauan kami kondisi perairan laut masih aman walaupun ada peningkatan aktivitas seperti gelombang, arus dan ombak," tambahnya.

Sementara, Ketua Forum Koodinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan akibat bencana gelombang pasang di Pantai Karanghawu sebanyak 28 warung yang berada di pesisir pantai dan tujuh perahu nelayan yang tengah bersandar rusak.

"Pada kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta. Hingga saat ini kami masih bersiaga khawatir terjadi bencana serupa susulan," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018