Karawang (Antaranews Megapolitan) - Polres Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menelusuri aliran sungai Cilamaya untuk kepentingan penyelidikan terkait kasus pencemaran limbah industri Sungai Cilamaya yang mengalir ke Bendungan Barugbug.

"Kita menelusuri sungai itu. Ternyata di wilayah hulu sungai, banyak industri," kata Kapolres AKBP Slamet Waloya, di Karawang, Kamis.

Ia mengaku sudah mengambil sampel air sungai yang kondisinya bau dan berwarna hitam pekat untuk selanjutnya diuji laboratorium.

Sesuai dengan informasi yang beredar, kondisi air Sungai Cilamaya berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau tak sedap sejak sekitar sebulan terakhir.

Dikatakannya, perubahan warna dan bau pada sungai itu diduga berasal dari limbah industri yang ada di sepanjang daerah aliran sungai Cilamaya.

Meski begitu, Kapolres tidak menjelaskan secara rinci perusahaan mana saja yang membuang limbah industri ke Sungai Cilamaya, karena keberadaan industri yang diduga membuat limbah industri berada di wilayah Subang dan Purwakarta.

"Saat ini kita masih menyelidiki dugaan pencemaran limbah industri, berkoordinasi dengan Polres Subang dan Purwakarta," kata dia.

Sementara itu, para petani di sejumlah daerah sekitar Karawang dan Subang menggunakan air irigasi yang sudah tercemar limbah pabrik menyusul tercemarnya Sungai Cilamaya hingga Bendungan Barugbug.

Operator Bendungan Barugbug Tri Wahyudi, mengatakan, air dari Bendungan Barugbug yang mengalir ke saluran irigasi itu sudah tercemar limbah pabrik.

Air bendungan itu sendiri bersumber dari Sungai Cilamaya, Karawang dan sungai di wilayah Purwakarta.

Para petani terpaksa menggunakan air irigasi yang kini kondisinya hitam pekat dan bau, agar areal sawahnya tidak mengalami kekeringan.

Air dari Bendungan Barugbug yang mengalir ke saluran irigasi itu berfungsi mengairi 2.889 hektare sawah di wilayah Karawang dan Subang.

Untuk di wilayah Subang, terdapat 2.122 hektare areal sawah yang memanfaatkan irigasi dari Bendungan Barugbug. Sedangkan di Karawang seluas 767 hektare sawah yang memanfaatkan air irigasi dari Bendungan Barugbug.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018