Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mempertimbangkan untuk membuka kembali Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau `carr free day` (CFD) yang sempat ditutup sementara sejak Ramadhan.

Kepala Satpol PP Kota Bogor, Herry Karnadi, Senin mengatakan jajaran Muspida Kota Bogor sepakat jika CFD diberlakukan kembali, maka harus mengikuti sejumlah aturan yang direkomendasikan.

"CFD harus benar-benar terbebas dari PKL," kata Herry.

Pelaksanaan CFD Kota Bogor sempat dihentikan sejak 6 Mei 2018, atas Kebijakan Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya. Dan dijadwalkan akan dibuka kembali tanggal 24 Juni 2018.

Tetapi rencana pembukaan tersebut tidak terealisasi, bahkan ada wacana ditutup selamanya. Hal ini dikarenakan, lokasi CFD di Jalan Sudirman sudah tidak sesuai dengan fungsi utamanya yakni sebagai tempat masyarakat berolahraga, dan menerapkan gaya hidup sehat, tanpa menggunakan kendaraan.

CFD di Kota Bogor menjadi ajang pasar bebas bebas bagi para PKL yang datang dari berbagai daerah. Aktivitas olahraga menjadi terhambat karena banyaknya jumlah pedagang yang berjualan di sepanjang trotoar.

Bahkan ada pedagang yang jualan di tengah jalan, kondisi inipun menimbulkan banyak sampah usai kegiatan CFD berlangsung.

 Menurut Herry, meski CFD ditutup, lokasi Jl Sudirman masih didatangi banyak OKl setiap Minggu. Kondisi ini berdampak pada arus lalu lintas di ruas jalan tersebut dan sekitarnya.

"Jika ingin dibuka lagi, yang semua harus mengikuti aturan. Kami akan sosialisasikan kepada warga dan PKL," kata.

Seperti Minggu (22/7) lalu, lanjut Herry, pihaknya melakukan penertiban, sosialisasi kepada warga dan PKL. Hasilnya akan dievaluasi sebagai bahan keputusan final di rapat Muspida.

"Selama penutupan ini, petugas Satpol PP akan terus melakukan sosialisasi hingga keputusan resmi CFD dibuka kembali disampaikan. Selama itu, petugas juga akan terus akan memantau ke lokasi," kata Herry.

Semenatra itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, dalam wawancara pekan lalu menyampaikan, esensi CFD sebagai tempat berolahraga, bukan pasar kaget yang menimbulkan kemacetan, serta keruwetan.

"Kalau menimbulkan persoalan seperti ini, lebih baik ditiadakan," kata Bima.

Menurutnya, jika CFD dibuka kembali harus ada sistem yang kuat sehingga tidak seperti memindahkan pasar ke CFD karena tidak sesuai peruntukannya.

"Untuk jualan nanti kita siapkan `sunday market`. CFD hanya untuk berolahraga, jalan sehat, dan tempat bermain anak-anak," kata Bima.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018