Karawang (Antaranews Megapolitan) - Bau menyengat limbah yang dibuang di anak Sungai Cilamaya, mengganggu kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Situdam 1 Kabupaten Karawang, Jabar.
"Baunya sangat menyengat. Kondisi ini sudah lama terjadi, apalagi saat musim kemarau," kata Nurbaeti, salah seorang guru SDN Situdam 1, Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Karawang, Senin.
Sungai Cilamaya pada musim kemarau seperti saat ini kondisinya hitam pekat dan menimbulkan bau menyengat. Kondisi itu terjadi akibat pencemaran limbah yang diduga mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).
Selama proses kegiatan belajar mengajar, para pelajar di sekolah itu terpaksa harus menutup hidung dengan tangan atau dengan menggunakan kerah baju mereka. Sebab selama dua pekan terakhir, sungai itu menimbulkan bau yang semakin menyengat.
Ia mengatakan, bau tidak sedap itu berasal dari anak sungai Cilamaya yang jaraknya hanya 10 meter dari sekolah. Setiap pagi masuk sekolah bau tersebut sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Kalau ditanya mengganggu atau tidak, tentu sangat mengganggu," kata Nurbaeti.
Kondisi itu diduga terjadi akibat dampak pembuangan limbah industri di bagian hulu sungai Cilamaya.
Selain mengganggu kegiatan belajar mengajar, sejumlah guru di sekolah itu juga khawatir kondisi tersebut mengganggu kesehatan.
Pihak sekolah berharap ada bantuan masker untuk seluruh siswa dan guru di sekolah tersebut, guna meminimalisasi bau tak sedap yang dihirup saat belajar mengajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Baunya sangat menyengat. Kondisi ini sudah lama terjadi, apalagi saat musim kemarau," kata Nurbaeti, salah seorang guru SDN Situdam 1, Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Karawang, Senin.
Sungai Cilamaya pada musim kemarau seperti saat ini kondisinya hitam pekat dan menimbulkan bau menyengat. Kondisi itu terjadi akibat pencemaran limbah yang diduga mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).
Selama proses kegiatan belajar mengajar, para pelajar di sekolah itu terpaksa harus menutup hidung dengan tangan atau dengan menggunakan kerah baju mereka. Sebab selama dua pekan terakhir, sungai itu menimbulkan bau yang semakin menyengat.
Ia mengatakan, bau tidak sedap itu berasal dari anak sungai Cilamaya yang jaraknya hanya 10 meter dari sekolah. Setiap pagi masuk sekolah bau tersebut sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Kalau ditanya mengganggu atau tidak, tentu sangat mengganggu," kata Nurbaeti.
Kondisi itu diduga terjadi akibat dampak pembuangan limbah industri di bagian hulu sungai Cilamaya.
Selain mengganggu kegiatan belajar mengajar, sejumlah guru di sekolah itu juga khawatir kondisi tersebut mengganggu kesehatan.
Pihak sekolah berharap ada bantuan masker untuk seluruh siswa dan guru di sekolah tersebut, guna meminimalisasi bau tak sedap yang dihirup saat belajar mengajar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018