Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Yudhi Darmansyah meminta kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak se-Kabupaten Bekasi 26 Agustus mendatang dapat menjaga suasana yang kondusif.
"Ini kan pesta rakyat jadi jangan sampai terjadi hal yang bersifat anarkis, semua harus mampu menjaga kondusifitas dan ketertiban selama tahapan Pilkades," katanya di Cikarang, Senin.
Menurut Yudhi Pilkades serentak harus mampu menghadirkan kedamaian dan rasa aman bagi setiap lapisan warga Kabupaten Bekasi sehingga dapat berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan.
"Sesuai dengan harapan masyarakat juga tentunya, memilih pemimpin yang mampu melindungi dan mengayomi warga," katanya.
Yudhi berpesan kepada Kepala Desa petahana dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat untuk saling menjaga kebersamaan dalam melewati setiap tahapan Pilkades.
"Tentunya mereka lebih hafal dan paham dengan kondisi wilayah dan masyarakat sehingga bisa menghindarkan gesekan satu dengan yang lain," katanya.
Dirinya juga meminta masyarakat untuk menyalurkan suaranya pada Pilkades mendatang dengan mencoblos calon yang memiliki visi misi dan kapabilitas untuk membangun desa.
"Warga jangan lupa gunakan hak pilihnya, jangan golput karena ini akan menentukan nasib dan masa depan desanya," katanya.
Yudhi melanjutkan berkaca pada pelaksanaan Pilkades sebelumnya yang sempat diwarnai kericuhan di sejumlah titik, ia meminta aparat kepolisian melakukan tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali di Pilkades mendatang.
"Aparat kepolisian pasti punya strategi khusus pengamanan Pilkades, kita percayakan saja ke mereka yang penting mampu membantu menghadirkan Pilkades yang kondusif," katanya.
Kapolres Metro Kabupaten Bekasi Kombes Candra Sukma Kumara mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan daerah rawan konflik Pilkades guna mencegah hal tersebut terulang kembali.
"Potensi rawan ada di Desa Pasir Gombong dan Tambun, dulu sempat ada gesekan antara para pendukung calon. Kita netralisir dengan merangkul tokoh-tokoh setempat," katanya.
Candra melanjutkan potensi kerawanan bisa terjadi sebelum dan sesudah pelaksanaan Pilkades yang dipicu persaingan antar calon yang melibatkan pendukungnya masing-masing.
"Oke lah konstelasi persaingan silakan saja tapi jangan sampai mengerahkan massa. Masyarakat juga yang jadi korban, apalagi kalau sampai adu fisik, tidak ada untungnya juga kan," katanya.
Kepolisian Resort Metro Kabupaten Bekasi mengerahkan sebanyak 3.600 personel gabungan yang terdiri atas 3.000 aparat polres dan petugas Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Metro Jaya, 300 personel TNI, serta 300 petugas dari Satpol PP.
"Nanti satuan polisi mengamankan lima TPS di desa yang berdekatan. Yang rawan itu satu polisi mengamankan 2 TPS, karena ada satuan pengaman lainnya dari masyarakat seperti Paspamswakarsa," katanya. (ADV).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Ini kan pesta rakyat jadi jangan sampai terjadi hal yang bersifat anarkis, semua harus mampu menjaga kondusifitas dan ketertiban selama tahapan Pilkades," katanya di Cikarang, Senin.
Menurut Yudhi Pilkades serentak harus mampu menghadirkan kedamaian dan rasa aman bagi setiap lapisan warga Kabupaten Bekasi sehingga dapat berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan.
"Sesuai dengan harapan masyarakat juga tentunya, memilih pemimpin yang mampu melindungi dan mengayomi warga," katanya.
Yudhi berpesan kepada Kepala Desa petahana dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat untuk saling menjaga kebersamaan dalam melewati setiap tahapan Pilkades.
"Tentunya mereka lebih hafal dan paham dengan kondisi wilayah dan masyarakat sehingga bisa menghindarkan gesekan satu dengan yang lain," katanya.
Dirinya juga meminta masyarakat untuk menyalurkan suaranya pada Pilkades mendatang dengan mencoblos calon yang memiliki visi misi dan kapabilitas untuk membangun desa.
"Warga jangan lupa gunakan hak pilihnya, jangan golput karena ini akan menentukan nasib dan masa depan desanya," katanya.
Yudhi melanjutkan berkaca pada pelaksanaan Pilkades sebelumnya yang sempat diwarnai kericuhan di sejumlah titik, ia meminta aparat kepolisian melakukan tindakan pencegahan agar tidak terulang kembali di Pilkades mendatang.
"Aparat kepolisian pasti punya strategi khusus pengamanan Pilkades, kita percayakan saja ke mereka yang penting mampu membantu menghadirkan Pilkades yang kondusif," katanya.
Kapolres Metro Kabupaten Bekasi Kombes Candra Sukma Kumara mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan daerah rawan konflik Pilkades guna mencegah hal tersebut terulang kembali.
"Potensi rawan ada di Desa Pasir Gombong dan Tambun, dulu sempat ada gesekan antara para pendukung calon. Kita netralisir dengan merangkul tokoh-tokoh setempat," katanya.
Candra melanjutkan potensi kerawanan bisa terjadi sebelum dan sesudah pelaksanaan Pilkades yang dipicu persaingan antar calon yang melibatkan pendukungnya masing-masing.
"Oke lah konstelasi persaingan silakan saja tapi jangan sampai mengerahkan massa. Masyarakat juga yang jadi korban, apalagi kalau sampai adu fisik, tidak ada untungnya juga kan," katanya.
Kepolisian Resort Metro Kabupaten Bekasi mengerahkan sebanyak 3.600 personel gabungan yang terdiri atas 3.000 aparat polres dan petugas Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Metro Jaya, 300 personel TNI, serta 300 petugas dari Satpol PP.
"Nanti satuan polisi mengamankan lima TPS di desa yang berdekatan. Yang rawan itu satu polisi mengamankan 2 TPS, karena ada satuan pengaman lainnya dari masyarakat seperti Paspamswakarsa," katanya. (ADV).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018